EKBIS.CO, JAKARTA -- Pemerintah optimistis dapat menumbuhkan ekonomi Kawasan Batam, Bintan, Karimun (BBK) hingga 6,5 persen pada periode 2021-2025 dengan target investasi sebesar Rp100 triliun per tahun, melihat potensi dan posisi strategis kawasan tersebut.Selain itu, pengembangan secara bertahap telah disusun secara komprehensif mulai dari rencana jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang dalam kurun waktu 25 tahun dari 2021-2045.
"Demi mengejar target tersebut serta mendorong dunia usaha, pemerintah memberikan instrumen lengkap kepada badan pengusahaan berupa insentif fiskal, non fiskal, serta kewenangan penerbitan izin di delapan sektor utama di Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas BBK," kata Menteri Koordinator Bidang PerekonomianAirlanggaHartarto dalam keterangan resminya yang di terima di Jakarta, Jumat (29/10).
Ia berpendapat Kawasan BBK merupakan salah satu kawasan andalan Indonesia yang memiliki visi sebagai sebagai Hub Logistik Internasional untuk mendukung pengembangan industri, perdagangan, maritim, dan pariwisata yang terpadu dan berdaya saing.
Dengan demikian, khusus Kawasan Batam diarahkan pada Industri Hub Logistik Internasional beserta e-commerce, Industri Kedirgantaraan, Industri Light and Valuable, Industri Digital, Finance Center, Integrated Health Tourism dan perkembangan ekonomi digital.
"Hal ini juga didorong untuk menjadikan Batam sebagai kawasan terdepan dalam pengembangan energi terbarukan dan hijau,"jelas Airlangga.
Untuk itu, ia mengharapkan adanya dukungan dan partisipasi dari seluruh penggiat ekonomi dan stakeholder guna mengakselerasi berbagai tantangan yang dihadapi, serta memformulasi ide dan terobosan yang inovatif dalam percepatan pembangunan ekonomi, khususnya dalam menarik investasi di Batam. Menurut Airlangga, geliat pembangunan dan pengembangan Batam selama 50 tahun merupakan hasil bakti dari para inisiator, pemimpin, tim kerja, serta seluruh pihak.
"Untuk itu saya ucapkan penghargaan dan apresiasi kepada seluruh pihak dan para pegiat ekonomi atas baktinya dalam pengembangan Kota Batam dan Provinsi Kepulauan Riau," katanya.