EKBIS.CO, JAKARTA -- Huawei Indonesia menyatakan komitmennya untuk bekerja sama dengan pemerintah mewujudkan Net Zero Emission di Indonesia. Komitmen tersebut sebagai respon atas seruan pemerintah guna mencapai target netral karbon di sektor energi pada tahun 2060.
Seruan terhadap dukungan serta keterlibatan pihak swasta tersebut disampaikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif pada gelaran Road to COP 26, Indonesia Pathway to Net Zero Emission–Energy Transition yang digelar oleh Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) bekerja sama dengan Huawei.
Menteri ESDM, Arifin Tasrif mengatakan, aksi mitigasi yang berperan paling besar dalam upaya penurunan emisi gas rumah kaca di sektor energi adalah melalui pengembangan energi baru terbarukan. Kebijakan energi global yang sedang berkembang saat ini adalah transisi dari energi fosil ke energi terbarukan yang minim emisi dan ramah lingkungan untuk mencapai target Net Zero Emission.
Dalam hal ini, Indonesia telah menyiapkan peta jalan transisi energi menuju Net Zero Emission untuk periode 2021 sampai 2060.
“Strategi utama yang akan dilakukan antara lain adalah pengembangan energi baru terbarukan secara masif. Selanjutnya, retirement pembangkit listrik tenaga fosil yang dilakukan secara bertahap sesuai dengan umur pembangkit atau bisa lebih cepat dengan mekanisme yang tepat. Strategi berikutnya adalah mengoptimalkan pemanfaatan energy storage seperti pump storage, battery energy storage system dan hydrogen fuel cell secara bertahap mulai tahun 2031,” ujar kata Arifin Tasrif dalam keterangan pers kepada Republika.co.id pada Senin (1/11).
CEO Huawei Indonesia Jacky Chen mengungkapkan kuatnya komitmen Huawei dalam menghadirkan solusi TIK untuk dunia dalam mencapai Net Carbon Emission.
“Kami sangat serius dalam mengembangkan solusi teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang mampu menjawab tantangan terkait emisi karbon dan perubahan iklim. Sebagai bentuk keseriusan, kami mengembangkan divisi khusus yaitu Huawei Digital Power yang mengintegrasikan teknologi digital dan energi terbarukan, serta menyediakan produk dan solusi yang ramah energi listrik terbarukan seperti transportasi listrik, infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi yang hijau, dan energi berbasis teknologi secara terintegrasi,” ujar Jacky.
Menurut Jacky, hal unik yang membuat Huawei Digital Power berbeda dibanding para penyedia solusi sejenis adalah filosofi ‘menggunakan bits untuk mengelola watts’. Ini merujuk pada cara korporasi menggunakan teknologi digital untuk mengelola perangkat daya elektronik dan dengan demikian menyediakan solusi yang sederhana, ramah lingkungan, cerdas sekaligus aman.
Melalui Huawei Digital Power, Huawei menghadirkan inovasi dan produk berteknologi canggih dalam pengembangan energi terbarukan, terutama solar PV sebagai bentuk kontribusi Huawei atas inisiatif global menuju energi ramah lingkungan untuk mewujudkan bebas emisi karbon. Digital Power juga akan meningkatkan investasi untuk riset dan pengembangan (R&D) serta operasi pasar berdasarkan kebutuhan pelanggan, mengembangkan model operasi yang sesuai dengan karakteristik industri di sektor energi dan memperluas bisnis energi dengan cepat.