Sementara itu Chief Executive, Deutsche Messe, mitra internasional ITAP Jochen Köckler menambahkan digitasi, keberlanjutan, dan rantai pasokan yang efektif merupakan kunci daya saing produksi. ITAP memberikan kesempatan bertemu secara langsung dengan perusahaan-perusahaan tersebut, merasakan inovasi teknologi dan menjalin kerja sama bisnis.
“Pandemi jelas menunjukkan seberapa cepat proses produksi dapat ditantang. Implementasi dan perluasan produksi yang berkesinambungan dalam industri 4.0 menjadi komponen yang semakin penting dalam pengembangan produksi. Kawasan Asia Pasifik dengan cepat berkembang menjadi hub bagi perusahaan teknologi yang terkait dengan Industri 4.0,” ucapnya.
Wakil Ketua (Manufacturing Automation and Robot Center) Thai-German Institute Siriwat Waiyanit mengatakan fokus tahun ini pada sumber daya manusia dan teknologi merupakan hasil dari pengamatan mendalam terhadap negara-negara tetangga seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Vietnam, yang memiliki sentimen kuat seputar tantangan tenaga kerja yang timbul akibat protokol jaga jarak.
“Situasi ini akan terus berlanjut dan menciptakan kenormalan baru dimana perusahaan harus menyesuaikan pola kerja dan proses produksi. Ini akan menjadi kekuatan pendorong Industri 4.0 dan kita perlu mengembangkan secara sistematis semua dimensi untuk menciptakan ekosistem yang berkelanjutan,” ucapnya.
CEO CREST Malaysia Jaffri Ibrahim menambahkan Malaysia pulih dari pandemi, penting bagi industri untuk mengadopsi teknologi Industri 4.0 melebihi sebelumnya guna memungkinkan pemulihan bisnis dan sektoral, bagi pengembangan sosial ekonomi masyarakat dan bangsa, serta mencapai ekonomi yang lebih tangguh dan berkelanjutan.
CREST adalah kepanjangan dari Collaborative Research in Engineering, Science and Technology Centre di Malaysia, yang berfokus pada Penelitian & Pengembangan, Pengembangan Bakat, dan Komersialisasi Industri E&E untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi. CREST bekerja sama dengan pemerintah, pelaku industri, dan berbagai universitas di seluruh Malaysia untuk mengembangkan teknologi Industri 4.0, seperti Virtual Manufacturing Flow dan Predictive Maintenance dengan Augmented Reality.
“Mencapai sinergi lintas industri untuk produktivitas dan efisiensi Covid-19 memperlihatkan bagaimana industri saling berhubungan, dan bahwa ekosistem yang sehat dan tangguh akan membawa manfaat bagi semua pihak. Untuk mendorong sinergi di antara sektor-sektor industri terkait,” ucapnya.