EKBIS.CO, MANOKWARI -- PT Pertamina (Persero) menjamin rantai pasokan bahan bakar minyak (BBM) ke sejumlah daerah di Provinsi Papua Barat normal sehingga masyarakat diimbau tidak terhasut kabar bohong kelangkaan BBM.
Area Manager Communication Relation & CSR Pertamina Regional Papua Maluku Edi Mangun mengatakan, Pertamina sedang melakukan normalisasi rotasi kapal tanker pengangkut minyak ke Timur Indonesia yang sebelumnya terganggu akibat cuaca ekstrem. Ia memastikan tidak ada kelangkaan BBM karena masih ada cadangan di depot Pertamina.
"Hanya saja, penyalurannya terkontrol, sambil penormalan rotasi kapal tanker berlangsung" ujar Edi di Manokwari, Sabtu (13/11).
Ia menjelaskan, penormalan rotasi kapal tanker wilayah timur yang terpusat di Pelabuhan Laut Wayame Kota Ambon membutuhkan waktu. Namun, kondisi itu tidak menyebabkan kelangkaan BBM.
"Perlu diketahui bahwa kapal tanker pengangkut minyak tidak memuat kuota dua Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) sekaligus, sehingga kuota TBBM Kota Sorong tidak bisa disuplai ke TBBM Manokwari dan sekitarnya, begitu pula sebaliknya," ujarnya.
Ia mengakui kondisi Kota Sorong sudah kembali normal setelah Pertamina bersama pemerintah setempat memberikan edukasi kepada masyarakat yang sempat termakan kabar bohong kelangkaan BBM. Situasi di Kota Sorong bukan disebabkan kelangkaan BBM, tapi isu tersebut sengaja dihembuskan pihak tertentu yang memicu keresahan masyarakat.
Hal itu memicu pembelian BBM secara panik dan mengakibatkan antrean panjang di sejumlah SPBU. "Panic buying masyarakat Kota Sorong dipicu tiga hoaks di antaranya kenaikan harga Pertalite, Pertalite akan ditarik dari peredaran dan hoaks ketiga tentang Pertamina akan kehabisan BBM," ujar Edi menjelaskan.
Ia mengatakan, setelah pengisian TBBM Kota Sorong, kapal tanker dari Wayame diestimasi tiba di Manokwari pada Senin (15/11) malam, sehingga suplai BBM ke wilayah Manokwari Raya segera teratasi. "Suplai BBM ke Teluk Bintuni, Teluk Wondama, Manokwari Selatan, dan Pengembangan Arfak tetap normal. Masyarakat diimbau tidak panik, karena cadangan masih ada untuk satu pekan ke depan sambil proses pemindahan BBM dari kapal tanker ke TBBM Manokwari," ujarnya.