Dari dulu sampai sekarang investasi saham batu bara merupakan salah satu jenis investasi paling populer dan juga paling banyak memberikan profit. Meskipun berada pada harga beli yang cukup tinggi, tidak menurunkan jumlah peminatnya.
Sebagai komoditas tambang unggulan. Lokasi tambang batubara pun sudah tersebar di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan sebagainya.
Batubara yang ditambang di Indonesia dipasarkan untuk pasar dalam negeri dan juga ekspor. Yang membuat banyak orang tergiur untuk menanam modal di beberapa perusahaan/emiten tambang batubara.
Pada saat ini, sejumlah perusahaan yang menambang dan menjual batubara telah menjadi perusahaan terbuka di Bursa Efek Indonesia. Dengan kata lain, masyarakat bisa menjadi pemegang saham perusahaan-perusahaan itu.
Berikut Daftar Saham Batubara di BEI:
1. Bukit Asam (PTBA)
|
2. Adaro Energy (ADRO)
|
3. Indika Energy (INDY)
|
4. Indo Tambangraya Megah (ITMG)
|
5. United Tractors (UNTR)
|
6. AIMS - Akbar Indo Makmur Stimec Tbk
|
7. BUMI - Bumi Resources Tbk
|
8. BESS - Batulicin Nusantara Maritim Tbk
|
9. BOSS - Borneo Olah Sarana Sukses Tbk
|
10. BSSR - Baramulti Suksessarana Tbk
|
11. ARII - Atlas Resources Tbk
|
12. BYAN - Bayan Resources Tbk
|
13. CNKO - Exploitasi Energi Indonesia Tbk
|
14. DEWA - Darma Henwa Tbk
|
15. DOID - Delta Dunia Makmur Tbk
|
16. DSSA - Dian Swastika Sentosa Tbk
|
17. DWGL - Dwi Guna Laksana Tbk
|
18. GEMS - Golden Energy Mines Tbk
|
19. GTBO - Garda Tujuh Buana Tbk
|
20. HRUM - Harum Energy Tbk
|
21. ITMA - Sumber Energi Andalan Tbk
|
22. KKGI - Resource Alam Indonesia Tbk
|
23. MBAP - Mitrabara Adiperdana Tbk
|
24. MYOH - Samindo Resources Tbk
|
25. SMMT - Golden Eagle Energy Tbk
|
26. TOBA - TBS Energi Utama Tbk
|
Sumber: BEI (Bursa Efek Indonesia)
Namun dari 26 daftar saham batubara BEI tersebut, ada 10 saham batu bara dengan kenaikan tertinggi dalam beberapa bulan terakhir di tahun 2021 yang diperkirakan akan terus meningkat atau stabil sampai ke tahun berikutnya (2020).
Berikut 10 daftar saham batu bara di BEI yang memiliki potensi yang baik dan cocok untuk dijadikan tujuan investasi jangka panjang berikutnya:
Emiten
|
Kode
|
Harga Terakhir (Rp)
|
%1 Bulan
|
Bayan Resources
|
BYAN
|
26400
|
51.51
|
Indo Tambangraya Megah
|
ITMG
|
24850
|
36.49
|
Bumi Resources
|
BUMI
|
75
|
33.93
|
Golden Eagle Energy
|
SMMT
|
240
|
31.87
|
ABM Investama
|
ABMM
|
1535
|
27.92
|
Indika Energy
|
INDY
|
1925
|
25.41
|
Perdana Karya Perkasa
|
PKPK
|
131
|
21.30
|
Golden Energy Mines
|
GEMS
|
4200
|
18.31
|
Adaro Energy
|
ADRO
|
1745
|
16.33
|
TBD Energi Utama
|
TOBA
|
550
|
14.58
|
Sumber: Bursa Efek Indonesia (BEI) | Harga terakhir per 25 Oktober 2021
Untuk kamu yang ingin mencari tahu harga terakhir per hari ini bisa mengunjungi langsung website BEI di https://www.idx.co.id/data-pasar/data-saham/daftar-saham/. Cukup tuliskan kode/nama perusahaan, sektor dan papannya.
Baca Juga: Pengertian Laba Per Saham EPS dan Cara Menghitungnya
Tips Investasi Saham Batu Bara
Untuk kamu yang sedang mencari investasi yang cocok untuk jangka panjang 10-15 tahun kedepan. Bisa mencoba berinvestasi di emiten batu bara. Selain, batu bara dijamin masih menjadi sumber energi pokok utama untuk jangka yang cukup panjang.
Emiten batu bara Indonesia sendiri dikenal cukup sukses dan dipilih untuk melakukan ekspor kebanyak negara. Dijamin berinvestasi di batu bara sebagai investasi jangka panjang memiliki risiko yang rendah dan cocok dijadikan sebagai tabungan di hari tua.
Tapi, tetap saja ada baiknya untuk mengikuti tips investasi jangka panjang berikut agar semakin sukses meraih profit dari investasi saham batu bara berikut ini:
1. Pastikan perusahaan yang dipilih memiliki kriteria saham yang layak dikoleksi dalam kriteria Value Investing. Yaitu:
- Saham yang termasuk 10% memiliki rasio PER terkecil.
- Rasio utangnya (DER) lebih kecil dari 1.
- Rasio Dividend Yield (tidak wajib) minimal 5%.
- Pertumbuhan labanya minimal 7% dalam 10 tahun terakhir.
2. Berinvestasi pada saham yang memiliki pertumbuhan laba bersih yang cepat/growth investing dan juga memiliki pertumbuhan laba bersih yang lebih tinggi juga perusahaan pernah memiliki momen dimana ada kenaikan menjadi 2x lipat dalam jangka waktu yang lama.
Untuk menilai apakah sebuah perusahaan memiliki pertumbuhan laba bersih yang cepat, pada periode minimal 5 tahun terakhir, pertumbuhan laba tahunan perusahaan haruslah:
- Minimal 12% untuk perusahaan kecil.
- Minimal 7% untuk perusahaan menengah.
- Minimal 5% untuk perusahaan besar.
3. Menerapkan strategi income investing dimana investor lebih condong untuk mendapatkan keuntungan yang lebih bersifat keuntungan cashflow daripada keuntungan capital gain.
Strategi ini cocok untuk yang tujuan investasinya adalah investor yang membutuhkan uang secara berkala, misalnya pensiunan yang hidup dari uang pembagian dividen. Kriteria saham yang layak dibeli untuk income investing adalah:
- Rajin membagi dividen dalam waktu 5 hingga 25 tahun terakhir.
- Dividend Yield minimal sebesar 3%.
4. Tentukan periode investasi sesuai kebutuhan, misalnya 5 tahun lagi untuk menikah, 10 tahun untuk membeli rumah, 15 tahun untuk masa pensiun.
5. Lakukan diversifikasi untuk mengurangi risiko investasi tanpa harus mengorbankan terlalu banyak peluang, caranya adalah dengan menyebarkan portofolio investasi kita di berbagai saham.
Baca Juga: Kode Broker Saham Indonesia, Ini Daftarnya
Gunakan Profit Investasi sesuai Tujuan Investasi
Nantinya pada 5 tahun atau 10 tahun bahkan 15 tahun mendatang kamu sudah berhasil memperoleh hasil dari investasi saham mu baik batu bara atau saham emiten pada sektor lainnya. Jangan sampai kamu lupa tujuan utama kamu dalam berinvestasi.
Gunakan profit investasi sesuai tujuan awal. Karena kesuksesan investasi yang sebenarnya berhasil menggunakan keuntungan yang telah dikumpulkan untuk mewujudkan keinginan/alasan utama ketika pertama kali berinvestasi.
Baca Juga: Daftar Saham MNC Group dan Cara Beli di MNC Sekuritas