EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) berkolaborasi dengan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (Bank BJB) untuk melakukan penyaluran pinjaman modal usaha bagi perempuan pengusaha mikro. Sistem pola kredit channeling ini bernilai Rp 50 miliar di tahap awal.
Founder dan CEO Amartha, Andi Taufan Garuda Putra mengatakan sinergi antara Bank BJB dengan Amartha didorong oleh visi-misi yang sama. Yakni untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif, pemerataan ekonomi, dan membuka peluang peningkatan kesejahteraan masyarakat.
"Ini juga untuk mendukung percepatan pemulihan ekonomi nasional (PEN)," katanya dalam keterangan pers, Jumat (19/11).
Andi mengatakan Amartha memiliki visi besar yakni meningkatkan kesejahteraan yang merata. Dimulai dari penyediaan akses permodalan bagi perempuan pengusaha mikro di pedesaan. Visi tersebut akan lebih mudah terealisasi jika menjalin kolaborasi sinergis bersama institusi lain.
Ia optimistis kerja sama dengan Bank BJB dapat mengakselerasi pertumbuhan UMKM yang akan berkontribusi untuk pemulihan ekonomi nasional.
Direktur Utama Bank BJB, Yuddy Reynaldi mengatakan kolaborasi dan sinergi ini saling menguntungkan antara Bank BJB dan Amartha. "Ini sebagai upaya mendorong laju pertumbuhan bisnis UMKM dan mempercepat penetrasi pasar guna meningkatkan market share UMKM," katanya.
Bank BJB memastikan agar fasilitas pembiayaan dapat dimanfaatkan secara optimal untuk mendukung pemulihan ekonomi. Merujuk status UMKM sebagai tulang punggung ekonomi, adalah langkah tepat untuk mengalirkan fokus bantuan kepada sektor ini.
Keduanya optimistis di tahun 2022 mendatang, performa usaha mitra UMKM di wilayah Jawa akan mengalami pertumbuhan. Seiring dengan membaiknya kondisi ekonomi Indonesia dan tren penurunan angka kasus covid-19.
Hingga November 2021, Amartha telah berhasil menyalurkan lebih dari lima triliun rupiah kepada lebih dari 890 ribu perempuan pengusaha mikro yang tersebar di lebih dari 18.900 desa di Indonesia. Amartha menargetkan penambahan jumlah mitra sebanyak satu juta perempuan hingga akhir tahun 2021.