EKBIS.CO, JAKARTA -- Institute for Development of Economics and Finance (Indef) memprediksi pertumbuhan ekonomi sebesar 4,3 persen pada 2022. Hal ini seiring momentum pemulihan ekonomi dan kenaikan kinerja ekspor Indonesia.
Direktur Riset Indef Berly Martawardaya mengatakan prediksi pertumbuhan ekonomi 2022 berdasarkan kondisi, tantangan global dan Indonesia. “Indef mengkalkulasi dan memproyeksi khususnya kondisi pandemi yang belum ada kepastian, pertumbuhan ekonomi 2022 sebesar 4,3 persen,” ujarnya saat webinar Proyeksi Ekonomi Indonesia 2022, Rabu (24/11).
Indef juga memprediksi tingkat inflasi masih stabil berada level 3,5 persen. Hal ini karena Indonesia belum terimbas kenaikan harga global.
Kemudian nilai tukar rupiah diramal tetap stabil Rp 14.500 karena ekspor Indonesia yang meningkat. Selanjutnya tingkat bunga surat utang negara (SUN) jangka 10 tahun diprediksi tujuh persen karena peminatnya masih tinggi.
Sedangkan tingkat pengangguran terbuka (TPT), Berly meramal masih sebesar enam persen karena meningkatnya beberapa sektor ekonomi.
Lalu tingkat kemiskinan diprediksi menurun 9,30 persen karena membaiknya sektor ekonomi seperti pertambangan dan jasa, sehingga bisa turun di bawah 10 persen. Kemudian tingkat ketimpangan atau rasio gini, Berly menuturkan angkanya akan sebesar 0,380 pada akhir tahun depan.