EKBIS.CO, SINGAPURA -- Perusahaan transportasi dan pengiriman on demand, Grab, resmi melantai di bursa saham Nasdaq, Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Kamis (2/12). Grab menjadi perusahaan terbuka melalui aksi merger dengan perusahaan akuisisi bertujuan khusus atau Special Purpose Acquisition Company (SPAC), Altimeter Growth Corp.
Anthony Tan dan Hooi Ling Tan, co-founders Grab, didampingi perwakilan mitra pengemudi, pengantaran, dan merchant Grab hadir di panggung pencatatan perdana yang dilakukan di Singapura. Seremoni pencatatan perdana ini merupakan acara seremoni pertama Nasdaq yang dilakukan di kawasan Asia Tenggara.
Ketua Nasdaq untuk Asia Pacific, Bob McCooey, mengatakan pencatatan saham Grab merupakan bagian dari sejarah. Pasalnya, pencatatan saham Grab ini merupakan yang terbesar diantara perusahaan di kawasan Asia Tenggara.
"Dengan dilakukannya pencatatan saham Grab hari ini, kita menjadi bagian dari sejarah karena ini merupakan yang terbesar diantara perusahaan-perusahaan di Asia Tenggara, selamat," kata Bob saat Lonceng Pembukaan Saham Nasdaq di Singapura, Kamis (2/12).
Sementara itu, menurut Group CEO and Co-founder Grab, Anthony Tan, penting bagi perusahaan untuk tidak melupakan apa yang menjadi pondasi dari semua yang telah dibangun. Semangat dan kerja keras tim Grab untuk melayani mitra selaras dengan dedikasi mitra dalam melayani pelanggan.
"Karena itulah kami memilih untuk mengadakan seremoni ini di lokasi yang dekat dengan kami. Di sini, di tengah-tengah komunitas kami, berbagi momen bersama menuju babak baru perjalanan," kata Anthony.
Dilansir Reuters, valuasi Grab meningkat hingga 40 miliar dolar AS atau setara Rp 577 triliun setelah melakukan merger dengan Altimeter. Jumlah dana yang terhimpun selama IPO mencapai 4,5 dolar AS atau sekitar Rp 64,81 triliun, termasuk 750 juta dolar AS dari Altimeter.
"Dalam jangka panjang, kami sangat senang dengan Grab Financial Group," kata partner di Altimeter Capital, Chris Conforti.
Grab didirikan pada 2012 dengan misi untuk memajukan Asia Tenggara dengan menghadirkan pemberdayaan ekonomi bagi semua orang. Grab telah mengoperasikan layanan pengantaran, mobilitas dan keuangan digital di lebih dari 400 kota di delapan negara di Asia Tenggara yaitu Kamboja, Indonesia, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.