EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Krakatau Steel (Persero) Tbk hingga November ini membukukan laba Rp 1,06 triliun. Kondisi ini berbanding terbalik dengan anggapan banyak pihak yang menyebut bahwa perusahaan baja plat merah ini akan bangkrut.
Direktur Keuangan Krakatau Steel Tardi menjelaskan, capaian laba ini diperoleh dari peningkatan pendapatan 66,8 persen dibandingkan tahun lalu. Hingga November ini, emiten berkode saham KRAS itu berhasil membukukan pendapatan Rp 30 triliun.
"Krakatau Steel berhasil mencapai realisasi EBITDA sebesar Rp 2,2 triliun, meningkat 105 persen dibandingkan EBITDA di periode yang sama tahun 2020," ujar Tardi, akhir pekan ini.
Hingga akhir tahun nanti, Tardi optimis perusahaan akan membukukan laba yang positif dan menjadi sinyal bagi para investor maupun lender bahwa perusahaan berupaya untuk sehat dan menyelesaikan persoalan utang.
"Kami juga yakin di tahun 2021 ini pun kami akan kembali mencatatkan laba, bahkan meningkat dari laba tahun buku 2020," ungkap Tardi.
Terkait utang, Tardi menjelaskan perusahaan akan membayar utang sebesar 200 juta dolar AS yang jatuh tempo pada Desember ini. Utang tersebut kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
"Kami berkomitmen akan melakukan pembayaran kewajiban tersebut. Dengan dukungan dari Kementerian BUMN, Krakatau Steel saat ini tengah menyiapkan langkah-langkah agar kami dapat membayar kewajiban tersebut tepat waktu," kata Tardi menambahkan.
Direktur Komersial PT Krakatau Steel Melati Sarnita menjelaskan, saat ini Krakatau Steel merupakan market leader di Indonesia yang menguasai 48 persen total dari pangsa pasar dalam negeri untuk produk Hot Rolled Coil. Selain itu, Krakatau Steel mencapai business excellence dengan memanfaatkan klaster industri baja di Cilegon dari baja hilir dan support.
"Saat ini, kapasitas kami juga sudah mencapai 6,9 ton of yang terintegrasi di seluruh value chain. Kami telah melakukan restrukturisasi keuangan, restrukturisasi organisasi hingga transformasi bisnis untuk bisa melakukan pencapaian bisnis yang lebih baik tahun depan," ungkap Melati, Ahad (19/12).
Ia juga menambahkan, baru saja Krakatau Steel meluncurkan platform marketplace khusus baja beserta turunannya yaitu KRASmart untuk membudahkan pembeli membeli baja dengan standar dan layanan yang baik. "Kita melihat potensi dan juga memanfaatkan teknologi digital untuk membuka pasar baru dan penetrasi pasar produk-produk hilirisasi. Dengan KRASmart ini harapannya akan memperbaiki pemasaran lebih efisien waktu dan membangun brand awareness dan memudahkan konsumen," kata Melati.