Senin 20 Dec 2021 09:40 WIB

Konsesi Bandara Kualanamu Tingkatkan Investasi dan Perdagangan

Kerja sama ini akan tingkatkan trafik penerbangan internasional ke Bandara Kualanamu.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
Calon penumpang berjalan di terminal keberangkatan Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (3/12). Ekonom Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Yusuf Rendy mengatakan pengoperasian dan pengembangan Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara, berpotensi menyokong geliat perdagangan dan investasi di Tanah Air.
Foto: ANTARA/Fransisco Carolio/Lmo/nym.
Calon penumpang berjalan di terminal keberangkatan Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (3/12). Ekonom Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Yusuf Rendy mengatakan pengoperasian dan pengembangan Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara, berpotensi menyokong geliat perdagangan dan investasi di Tanah Air.

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Ekonom Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Yusuf Rendy mengatakan pengoperasian dan pengembangan Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara, berpotensi menyokong geliat perdagangan dan investasi di Tanah Air. Pengoperasian bandara dilakukan melalui kerja sama antara PT Angkasa Pura II dengan GMR Airports Consortium, yang sebagian sahamnya dimiliki oleh perusahaan operator jaringan bandara terkemuka asal perancis yaitu Aeroports De Paris (ADP), 

Yusuf menyebut pengembangan bandara di ujung Pulau Sumatra itu akan menjadikan Kualanamu sebagai hub di kawasan Asia yang mencakup Asia Selatan dan Kawasan Indo-China.

Baca Juga

"Sejalan dengan itu, maka prospek perdagangan dan investasi dari negara tetangga ke Indonesia sangat cerah," ujar Yusuf dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (20/12).

Yusuf menyampaikan pengembangan Bandara Kualanamu dengan mengedepankan konsep Aerotropolis sebagai pusat perkembangan perkotaan yang mempengaruhi perkembangan area komersial dan pertumbuhan ekonomi wilayah. 

Menurut Yusuf, bandara akan memiliki peran utama bagi berkembangnya wilayah perkotaan baru tersebut. Yusuf menyebut kerja sama ini akan meningkatkan trafik penerbangan internasional ke Bandara Kualanamu sehingga dapat menarik investasi untuk sektor industri, khususnya di Sumatera Utara. 

"Tujuan kerja sama ini memberikan kesempatan kepada mitra mengelola bandara Kualanamu, termasuk menanggung beban pengelolaan sehingga kunjungan lewat penerbangan akan lebih banyak ke sana dan mendatangkan investasi untuk sektor industri di Sumatera. Sementara dari  pihak pemerintah mendapatkan keuntungan dari bagi hasil pengeloaan bandara tersebut," ucap Yusuf.

Yusuf menilai sektor yang berpeluang untuk dibidik investor salah satunya adalah industri pengolahan dan komoditas kelapa sawit, yang mana Sumatera merupakan salah satu penghasil utama.

"Nanti bisa mendatangkan investasi untuk sektor industri di sana, kelapa sawit  misalkan atau bidang industri yang lain," lanjut Yusuf.

Yusuf mengatakan kerja sama ini juga bakal mendorong Bandara Kualanamu sebagai salah satu pusat distribusi rantai pasok global di kawasan Asia, serta berpeluang mengimbangi Changi Airport di Singapura dan Kuala Lumpur International Airport (KLIA) di Malaysia.

Kata Yusuf, posisi Kualanamu sebagai hub akan meningkatkan efisiensi bisnis di Tanah Asia sehingga hal ini akan menjadi pertimbangan bagi investor untuk meningkatkan perdagangan maupun menanamkan modalnya di Indonesia. Selain itu, sambung Yusuf, letak Bandara Kualanamu yang cukup dekat dengan Medan, juga menjadi daya tarik bagi para pelancong dan calon investor untuk mengembangkan pusat ekonomi di kawasan tersebut.

"Karena kita kan sebetulnya ingin menjual keunggulan kompetitif kita (dari kerja sama ini). Termasuk industri pariwisata, karena masuknya wisatawan mancanegara lewat bandara Kualanamu," ungkap Yusuf.

Yusuf menilai hal ini dapat menjadikan Medan sebagai kota berkelas internasional yang mampu bersaing dengan Kuala Lumpur dan Singapura.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement