EKBIS.CO, JAKARTA -- Aktivitas pariwisata masyarakat telah kembali pulih meski belum mencapai tingkat sebelum pandemi.
Kepala Badan Pusat Statistik, Margo Yuwono, menyampaikan, aktivitas masyarakat telah meningkat di tempat wisata, tempat perdagangan retail, tempat belanja kebutuhan sehari-hari dan taman.
"Terlihat bahwa pergerakan orang semakin meningkat, juga dilihat dari pergerakan dengan semua moda angkutan terjadi perbaikan," kata Margo dalam konferensi pers BPS, Senin (3/1).
Di domestik, jumlah penumpang angkutan udara domestik yang diberangkatkan pada November 2021 sebanyak 3,5 juta orang atau naik 19,81 persen dibanding Oktober 2021. Jumlah penumpang tujuan luar negeri atau internasional naik 42,26 persen menjadi 74,4 ribu orang.
Jumlah penumpang angkutan laut dalam negeri yang diberangkatkan pada November 2021 tercatat 1,3 juta orang atau naik 5,43 persen dibanding Oktober 2021. Jumlah barang yang diangkut turun 2,72 persen menjadi 26,3 juta ton.
Jumlah penumpang kereta api yang berangkat pada November 2021 sebanyak 15,3 juta orang atau naik 15,60 persen dibanding Oktober 2021. Berbeda dengan jumlah penumpang, jumlah barang yang diangkut kereta api mengalami penurunan 7,69 persen menjadi 4,8 juta ton.
Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia pada Oktober 2021 tercatat mencapai 151,03 ribu kunjungan atau turun 0,83 persen (yoy). Namun, jika dibandingkan dengan September 2021, jumlah kunjungan wisman bulan Oktober 2021 mengalami kenaikan sebesar 21,73 persen.
Dari Januari hingga Oktober 2021, jumlah wisman yang berkunjung ke Indonesia mencapai 1,33 juta kunjungan atau turun 64,37 persen (yoy). Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel klasifikasi bintang di Indonesia pada bulan Oktober 2021 mencapai 45,62 persen atau naik sebesar 8,14 poin (yoy).
TPK bulan Oktober 2021 juga mengalami peningkatan cukup tinggi sebesar 8,98 poin dibandingkan dengan TPK bulan September 2021. Rata-rata lama menginap tamu asing dan Indonesia pada hotel klasifikasi bintang selama bulan Oktober 2021 tercatat sebesar 1,64 hari atau naik 0,02 poin (yoy).
"TPK ini sejak Agustus trennya selalu naik bahkan sudah di atas pada 2020 jadi dibanding tahun lalu lebih baik," kata Margo.
Membaiknya berbagai indikator tersebut perlu dibarengi dengan kepatuhan terhadap protokol kesehatan. Karena kesehatan menjadi aspek terpenting dalam pemulihan ekonomi.