Selasa 11 Jan 2022 19:44 WIB

BUMN Ini Ungkap Strategi Penyelamatan 4.000 Daerah Aliran Sungai

Dari 4.000 daerah aliran sungai, 108 di antaranya sudah dalam kondisi pulih.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
Kendaraan melintas di Cekdam Daerah Aliran Sungai (DAS) Cikunir, Desa Linggajati, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (2/2/2021). Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mencatat terdapat sekitar empat ribu DAS yang harus dipulihkan, yang mana 108 DAS sudah dalam kondisi pulih.
Foto: ADENG BUSTOMI/ANTARA
Kendaraan melintas di Cekdam Daerah Aliran Sungai (DAS) Cikunir, Desa Linggajati, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (2/2/2021). Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mencatat terdapat sekitar empat ribu DAS yang harus dipulihkan, yang mana 108 DAS sudah dalam kondisi pulih.

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Direktur Utama PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) atau BKI Rudiyanto menyampaikan kepedulian penuh induk holding jasa survei tersebut terhadap kemanfaatan sosial, ekonomi, dan lingkungan dengan menyerukan gerakan nasional menanam pohon untuk menyelamatkan empat ribu Daerah Aliran Sungai (DAS). Tercatat sebanyak 108 DAS sudah dalam kondisi pulih. 

Hal ini disampaikan Rudiyanto pada webinar "Gerakan Nasional Menanam Pohon" yang diselenggarakan Himpunan Ilmu Tanah Indonesia (HITI) dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). "BKI melakukan kegiatan terkait konservasi terumbu karang dan penanaman mangrove. Kami lebih fokus pada kegiatan penanaman pohon di kawasan pesisir, tetapi juga bisa berperan di hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) dengan peran serta dari beberapa anak perusahaan," ucap Rudiyanto dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (10/1/2022).

Baca Juga

Rudiyanto berharap perbaikan terumbu karang dan mangrove akan memperbaiki ekosistem kawasan pesisir dan menanggulangi kerusakan akibat gelombang tinggi dan potensi bahaya abrasi.

Direktur Konservasi Tanah dan Air, Direktorat Jenderal (Ditjen) Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan (PDASRH), KLHK, Muhammad Zainal Arifin, mengatakan terdapat sekitar empat ribu DAS yang harus dipulihkan, yang mana 108 DAS sudah dalam kondisi pulih. "Kerusakan DAS disebabkan eksploitasi sumber daya alam yang tidak terkendali sehingga membutuhkan solusi berupa optimalisasi lahan, menjaga menara air alami, konservasi tanah dan air dan pemberdayaan masyarakat untuk menjamin kemanfaatan sosial dan ekonomi," ujar Zainal.

Ketua Himpunan Ilmu Tanah Indonesia Budi Mulyanto mengingatkan pentingnya peran tanah dan lingkungan dalam mendukung program penanaman pohon. 

"Dimulai dari pentingnya proses fotosintesis sampai kemanfaatan sosial ekonomi lingkungan yang dapat diraih. Penting adanya sinergi para pihak dalam aksi nasional menanam pohon ini," ucap Budi.

Ketua Umum Ikatan Alumni Pertanian UPN Veteran Yogyakarta Bambang Soepijanto mengatakan fenomena kerusakan DAS menjadi perhatian khusus bagi beberapa pihak sehingga perlu diadakan kegiatan rehabilitasi DAS. Bambang menyampaikan langkah-langkah praktis dalam rehabilitasi DAS agar tepat sasaran sesuai kondisi yang ada dan mampu memberikan kemanfaatan sosial ekonomi. 

"Misalnya dengan penentuan tanaman yang bisa memberikan manfaat tanpa harus menebangnya, seperti tanaman buah, biofarmaka," kata Bambang.

General Manager Pertambangan Tanjung Enim PT Bukit Asam (PTBA) Venpri Sagara mengatakan informasi kegiatan rehabilitasi DAS oleh PTBA yang menjangkau berbagai wilayah di Indonesia, termasuk di Provinsi Sumatera Selatan dan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Venpri menilai dukungan masyarakat menjadi kunci keberhasilan pelaksanaan rehabilitasi DAS.

"Bahkan penentuan jenis-jenis tanaman di lereng Menoreh Kulon Progo berdasarkan usulan dari masyarakat. Rehabilitasi DAS ini memerlukan dukungan tindak lanjut kegiatan berupa pembinaan UMKM yang disesuaikan dengan potensi lokal," kata Venpri.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement