EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi, memperkirakan tren permintaan pangan pada tahun ini bisa lebih besar dari kemampuan suplai dalam negeri. Pihaknya meminta agar Holding BUMN Pangan yang baru terbentuk dapat membantu pemerintah untuk mengamankan ketersediaan pangan nasional.
"Saya mohon agar ID Food (Holding BUMN Pangan) bisa membantu pemerintah untuk memastikan barang ada dan terjangkau," kata Lutfi usai Peluncuran Holding BUMN Pangan ID Food di Jakarta, Rabu (12/1/2022).
Lutfi menegaskan, faktor penting yang perlu menjadi perhatian ID Food terutama terkait sistem logistik pangan. Pasalnya, logistik akan sangat berpengaruh pada penyaluran dan distribusi pangan di setiap daerah.
Diketahui, sistem logistik yang bermasalah juga kerap kali menyebabkan harga yang diterima konsumen menjadi mahal. Itu karena rantai distribusi yang panjang maupun faktor ketersediaan transportasi antar daerah.
"Holding pangan ini bisa langsung bersinggungan dengan masyarakat di pasar0pasar tradisional. Ini yang kita minta untuk dilaksanakan," ujarnya.
Lutfi pun mengingatkan di tahun ini tantangan akan pemenuhan pangan akan penuh dengan tantangan. Namun dengan keberadaan ID Food dan kerja sama pemerintah, diharapkan tantangan dalam penyediaan pangan nasional bisa diatasi.
Direktur Utama PT RNI (Persero) sekaligus Perusahaan Ketua ID Food, Arief Prasetyo Adi, mengatakan dengan delapan BUMN yang bergabung menjadi lima BUMN, proses bisnis akan menjadi efisien dan efektif. Selain itu, ID Food juga tak hanya fokus di level hulu namun hingga ke hulir.
"Jadi mulai dari penanaman, pascapanen, produksi, pergudangan sampai distribusi," kata dia.
Lebih lanjut, Arief mengatakan, bisnis antar BUMN juga tidak akan saling tumpang tindih sehingga masing-masinf fokus pada bisnis inti. Hal itu diharapkan akan membangun ekosistem bisnis pangan yang sehat dan juga mensejahterakan para petani.
"ID Food dikondisikan sebagai komersial untuk membangun ekosistem. Dengan ekosistem yang ada, maka pasokan dan harganya kita jaga, yang dibangun sistemnya," ujarnya.