EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memastikan ekspor batu bara sudah diperbolehkan. Malam ini, Rabu (12/1/2022), sebanyak 37 kapal yang mengangkut batu bara untuk pasar ekspor diperbolehkan jalan.
"37 kapal yang sudah isi batu bara dan siap ekspor malam ini sudah boleh jalan. Ekspor secara bertahap akan terus kita jalankan," ujar Luhut di Kantornya, Rabu (12/1).
Luhut menegaskan keputusan ini sudah final. Ekspor resmi dibuka meski dalam pengawasan yang ketat.
Pengawasan yang ia maksud adalah perusahaan yang sudah 100 persen memenuhi kewajiban memasok kebutuhan pasar dalam negeri atau domestic market obligation (DMO), maka diperbolehkan untuk ekspor. Jika belum, maka tidak hanya dilarang ekspor tetapi juga harus terlebih dahulu melunasi denda karena tak memenuhi ketentuan DMO.
"Mereka yang gak penuhi DMO ini mereka akan kena pinalti dan akan kita audit dan kita kejar. Pemerintah bisa dapat miliaran dolar dari pinalti ini," kata Luhut.
Luhut juga memastikan dengan dibukanya ekspor batu bara secara bertahap ini juga mempertimbangkan ketersedian pasokan untuk pembangkit milik PLN. Luhut mengatakan PLN sudah memastikan bahwa pasokan batu bara untuk pembangkit sudah aman.
"Rapat ini diikuti oleh semua pihak yang terlibat dalam issue ini. Jadi PLN juga sudah aman," ujar Luhut.
Kata Luhut, pasokan batu bara untuk PLN per Rabu (12/1) malam sudah mencapai HOP 15 hari dan untuk wilayah pembangkit yang jauh HOP 20 hari sudah terpenuhi. "Aman, tidak akan ada pemadaman. Dan secara bertahap kita akan meningkatkan pasokan ini hingga HOP juga bertahap akan lebih baik," tambah Luhut.
Rapat keputusan final terkait ekspor batu bara ini diikuti oleh Menteri ESDM, Arifin Tasrif, PLN, Menteri BUMN, Menteri Perhubungan, Menteri Perdagangan, Bea Cukai hingga Bakamla.
Menteri ESDM Arifin Tasrif juga mengatakan ketika kebijakan ekspor batu bara ini kembali dibuka, maka pemerintah akan memprioritaskan para perusahaan yang sudah 100 persen memenuhi DMO."Nanti yang kita prioritaskan perusahaan yang DMOnya sudah 100 persen," ujar Arifin.