EKBIS.CO, JAKARTA-- Banyak developer blockchain dari Indonesia yang mengembangkan dan membuat aset kripto sendiri selama beberapa tahun terakhir. Hal ini seiring dengan tren investasi aset kripto yang memang sedang booming.
CEO Indodax Oscar Darmawan mengatakan pada tahun ini dan mendatang kemungkinan ada banyak Karya Anak Bangsa lainnya yang bermunculan. Menurutnya, developer aset kripto dalam negeri tidak kalah inovatif dari developer luar negeri.
“Hal ini menandakan Indonesia semakin terbuka adanya ekosistem ekonomi digital dengan perkembangan teknologi yang terus menerus. Para developer token kripto dalam negeri yang turut ambil bagian sebagai pengembang token kripto asli Indonesia, sehingga developer dalam negeri tidak kalah inovatif dengan developer luar yang sudah lebih dulu mengembangkan token kripto,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (13/1/2022).
Meskipun token kripto buatan dalam negeri semakin banyak yang bermunculan dan kemungkinan besar akan semakin banyak pada tahun ini, Oscar menganggap aset kripto lokal yang hanya akan bertahan adalah aset kripto yang memiliki beberapa kriteria.
“Jika aset kripto tersebut memiliki jumlah pengguna yang banyak, komunitas yang solid dan kuat, volume transaksi yang besar, ekosistem yang baik dan memiliki kegunaan saya rasa kripto lokal tersebut dapat bertahan dan bahkan bisa bersaing dengan kripto luar negeri,” ucapnya.
Menurutnya aset kripto sangat bergantung pada utilitas atau fungsi, maka para developer tersebut akan menghadapi persaingan yang ketat bukan hanya kancah lokal namun juga di luar negeri.
“Pekerjaan rumah besar bagi para developer yang mungkin akan terjun untuk membuat token kripto lokal. Karena nilai dari suatu aset kripto akan bergantung dari kegunaan token itu sendiri dan tentu ini akan memengaruhi jumlah penggunanya nantinya,” ucapnya.
Namun, dari sisi investor atau trader, Oscar Darmawan mengingatkan mereka harus memiliki pikiran yang terbuka dengan informasi-informasi baru. Namun, mereka juga perlu untuk melihat bagaimana aset kripto dalam negeri tersebut sehingga tidak salah berinvestasi nantinya.
“Perlu mempelajari whitepaper nya, siapa orang orang dibalik pembuatan aset kripto tersebut, kapan dibuatnya, apa tujuannya, bagaimana potensi dan prospek kedepannya apakah akan ada event atau pengembangan kedepannya, apakah aset kripto tersebut memiliki potensi scam atau tidak. Serta harus memastikan likuiditas kripto tersebut sehingga mudah diperjualbelikan,” kata Oscar.
Menurutnya, aset kripto yang bagus dapat dilihat dari kapitalisasi pasarnya karena dengan jumlah kapitalisasi pasar itu menunjukkan jumlah investor. “Jadi tetap harus diperhatikan secara seksama. Bursa kripto juga akan dibangun sebentar lagi, jadi ini juga bisa dimanfaatkan untuk memberikan perlindungan kepada investor”, tutup Oscar.