EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menunjuk Maya Watono sebagai Direktur Marketing PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney. Maya sebelumnya menjabat sebagai CEO PT Dentsu Indonesia, advertising agency multinasional di Indonesia yang merupakan raksasa dalam industri periklanan.
Maya mengaku menerjemahkan keinginan Erick dalam memaksimalkan potensi wisata Indonesia. "Pak Erick ingin reformasi cara kerja BUMN yang lebih ramping, sederhana, agile, dan profesional. Untuk itu membutuhkan injeksi darah segar dari luar (BUMN) dalam mengubah kultur di BUMN," ujar Maya dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat (14/1/2022).
Maya mengatakan holding pariwisata dan pendukung atau InJourney akan menjadi holding terbesar di Asia Tenggara. Maya menilai pembentukan InJourney sebagai bentuk penguatan ekosistem pariwisata yang terintegrasi. Maya mencontohkan Singapura memiliki holding Temasek yang mampu mengintegrasikan sektor pariwisata sehingga menjadi hub pariwisata dunia.
"Mereka (Singapura) secara geografis kecil tapi dengan hub dan pariwisata yang terintegrasi dengan ekosistem bisa mendatangkan PDB yang luar biasa, sedangkan Indonesia yang punya potensi besar belum bisa memaksimalkan," ucap Maya.
Maya mengatakan InJourney memiliki sejumlah strategi dalam meningkatkan industri pariwisata, salah satunya memaksimalkan wisatawan nusantara (wisnus). Pemerintah, ucap Maya, telah menargetkan jumlah wisnus mencapai 330 juta orang dan wisatawan mancanegara (wisman) mencapai 17 juta orang.
"Sebelum pandemi, wisnus kita sudah mencapai 250 juta orang," ungkap Maya.
Maya menyampaikan InJourney memiliki sejumlah terobosan dalam mengoptimalkan pasar domestik, mulai dari mensinergikan calender of event seluruh anggota holding selama satu tahun hingga adanya satu aplikasi yang terintegrasi.
"Setelah MotoGP kita akan rutin gelar event setiap bulan di Mandalika. Begitu juga dengan Labuan Bajo agar semakin menarik minat wisnus," lanjut Maya.
Maya mengatakan InJourney akan terus melakukan pengembangan di sejumlah lini seperti bandara, hotel, hingga destinasi. Maya menilai konektivitas masih menjadi salah satu pekerjaan rumah dalam memberikan kemudahan bagi masyarakat Indonesia mengunjungi destinasi wisata.