EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, wajah baru Sarinah merupakan wujud pemerintah dalam merawat sejarah bangsa. Erick tak ingin Sarinah hanya tinggal sejarah. Erick menyebut bangsa yang besar ialah bangsa yang mengenal sejarahnya.
"Bangsa yang melupakan sejarahnya bahaya karena dalam sejarah itu ada kultur, di mana mau semodern apapun Indonesia tapi namanya kultur kita jangan lupa," ujar Erick saat meninjau meninjau progres pemugaran gedung Sarinah di Jakarta, Selasa (18/1).
Dalam kesempatan tersebut, Erick berbincang bersama insan Sarinah serta mitra usahanya. Tak hanya meninjau progres pemugaran gedung Sarinah, Erick juga memberikan insight kepada Sarinah dan mitranya mengenai ekosistem ritel yang sedang dibangun BUMN, yang mana Sarinah berperan sebagai lokomotif penggerak UMKM dan brand lokal.
"Sarinah akan sering hadir pada pameran-pameran internasional. Sarinah juga akan menjadi tempat kunjungan wajib wisatawan asing, baik sebagai tamu dan delegasi acara internasional di mana Indonesia menjadi tuan rumah, para ekspatriat, serta organisasi internasional," ucap Erick.
Erick mengatakan Sarinah juga memiliki banyak ruang terbuka hijau untuk menyikapi ritel pascapandemi dan mendukung protokol kesehatan.
Dengan konsep urban forest, ucap Erick, Sarinah memiliki ambiance yang santai dan harapannya menjadi tempat hits baru di jantung ibu kota. Menurut Erick, Sarinah nantinya dapat menjadi wadah untuk MICE eksklusif dan menjadi tempat menjamu tamu-tamu negara.
"Sebagai pintu gerbang dan ibu kota negara, para kreator dan UMKM daerah dapat bergantian memamerkan dan menjual produk mereka di Sarinah, misalnya melalui pekan produk nusantara dan komunitas hobi," ungkap Erick.
Erick menyebut keunikan Sarinah adalah umurnya yang sudah lama eksis. Erick menilai Sarinah dapat menjadi tempat kunjung lintas generasi karena produk dan layanan yang disajikan cocok bagi mereka.
"Sarinah disajikan untuk antargenerasi sehingga akan terus relevan dengan market masa kini dan terus berinovasi hingga magnet masa depan," kata Erick.