EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Bank Syariah Indonesia Tbk. menargetkan pertumbuhan pembiayaan UMKM sekitar 10 persen pada 2022. Direktur Utama BSI, Hery Gunardi menyampaikan BSI juga berkomitmen untuk meningkatkan porsi pembiayaan pada UMKM dengan berbagai strategi.
"Kita targetkan tumbuh sekitar 10 persen untuk UMKM, porsinya juga tentu akan terus kita tingkatkan hingga mencapai 30 persen sesuai aturan dari regulator, tapi belum di tahun ini," katanya usai Peluncuran Talenta Wirausaha BSI, Rabu (19/1).
Sepanjang 2021, BSI telah menyalurkan pembiayaan untuk segmen UMKM mencapai Rp 38,3 triliun secara nasional dengan kualitas pembiayaan yang terjaga. Jumlah tersebut sekitar 23 persen dari total penyaluran pembiayaan BSI.
BSI juga mewujudkan komitmen nyata dalam mengembangkan pelaku UMKM melalui BSI UMKM Center yang telah diresmikan Desember 2021 lalu di Aceh. Tempat ini diharapkan dapat memfasilitasi UMKM di daerah untuk pemasaran, pelatihan bersama serta ajang //co-working space// dan berbagi informasi sesama pelaku UMKM.
Hal ini seiring dengan program pemerintah pusat dalam upaya pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi. Stimulus ekonomi pada saat ini lebih banyak difokuskan di segmen usaha tersebut.
BSI juga turut menyalurkan Kredit Usaha Rakyat dan terus mengalami peningkatan kuota. Direktur Retail Banking BSI, Kokok Alun Akbar menyampaikan, tahun ini BSI akan menyalurkan Rp 12,5 triliun KUR.
"KUR tahun lalu kita salurkan Rp 7,4 triliun dan tahun ini Rp 12,5 triliun," katanya.
Wirausaha BSI
Talenta Wirausaha BSI yang baru diluncurkan pada hari ini, Rabu (19/1) juga merupakan salah satu upaya pengembangan UMKM. BSI akan menjaring sekitar 5.000 wirausaha muda dari 26 wilayah di Indonesia yang akan dikurasi menjadi sekitar 1.000 peserta untuk diberikan pendampingan dan pelatihan.
Talenta Wirausaha BSI juga untuk menciptakan wirausahawan muda yang memiliki produk berdaya saing tinggi. Menteri Koperasi dan UMKM, Teten Masduki menyampaikan Indonesia berkomitmen menjadi negara maju, salah satunya dengan meningkatkan jumlah wirausahawan.
"Kita ingin seperti negara lain yang tingkat wirausahawannya mencapai lebih dari empat persen," kata Teten dalam acara peluncuran Talenta Wirausaha BSI di Gedung Smesco, Jakarta, Rabu (19/1).
Kontribusi UMKM dalam perekonomian Indonesia 10 tahun terakhir relatif stagnan karena sekitar 99,7 persen merupakan usaha mikro dan menjadi bagian ekonomi subsistensi. Rasio kewirausahaan Indonesia saat ini berkisar di angka 3,47 persen.
Oleh karena itu, kata Teten, Pemerintah bermaksud menambah jumlah usaha kecil dan menengah agar struktur ekonomi menjadi lebih kuat dan rasio kewirausahaan mencapai 3,95 persen di tahun 2024. Salah satu caranya juga dengan memperkuat pendampingan kepada para wirausahawan.
Direktur Utama BSI, Hery Gunardi menyampaikan, Talenta Wirausaha BSI ini merupakan program inkubator bagi para wirausaha muda untuk membangun dan meningkatkan kapasitas usahanya. Program ini menyasar milenial dengan target 5.000 peserta dari 26 wilayah terpilih di Indonesia.
"Ini diharapkan dapat berikan dukungan nyata pada pengembangan UMKM di Indonesia," katanya.
Program ini meliputi empat tahapan kegiatan utama yaitu on boarding berupa talkshow di berbagai kota tentang talenta kewirausahaan di kalangan generasi muda, workshop pelatihan dan pendampingan bersama mentor expert tentang pengembangan produk, pemasaran dan akses pembiayaan, dan awarding yang menjadi acara puncak.