Jumat 21 Jan 2022 10:39 WIB

Rupiah Kembali Loyo Seiring Meningkatnya Kasus Covid-19

Analis khawatir meningkatnya kasus Covid-19 memperlambat pertumbuhan ekonomi

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pekerja menunjukkan uang dolar AS dan rupiah di salah satu gerai penukaran mata uang di Jakarta. Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat pagi melemah seiring kembali meningkatnya jumlah kasus positif Covid-19 di dalam negeri. Rupiah bergerak melemah 12 poin atau 0,08 persen ke posisi Rp 14.353 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 14.341 per dolar AS.
Foto: ANTARA/Dhemas Reviyanto
Pekerja menunjukkan uang dolar AS dan rupiah di salah satu gerai penukaran mata uang di Jakarta. Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat pagi melemah seiring kembali meningkatnya jumlah kasus positif Covid-19 di dalam negeri. Rupiah bergerak melemah 12 poin atau 0,08 persen ke posisi Rp 14.353 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 14.341 per dolar AS.

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat pagi melemah seiring kembali meningkatnya jumlah kasus positif Covid-19 di dalam negeri. Rupiah bergerak melemah 12 poin atau 0,08 persen ke posisi Rp 14.353 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 14.341 per dolar AS.

"Untuk kondisi Indonesia sendiri perlu waspadai kenaikan kasus Covid-19 yang kemarin kembali tembus 2.100 kasus sehari sehingga waspada kenaikan level pada PPKM Indonesia yang berpotensi berdampak pada sedikit melambatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia," kata analis Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) Nikolas Prasetia saat dihubungi di Jakarta, Jumat (21/01/2022).

Baca Juga

Sementara itu, Bank Indonesia kembali memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 3,5 persen dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada 19-20 Januari 2022. Selain itu, suku bunga deposit facility juga dipertahankan sebesar 2,75 persen dan suku bunga lending facility sebesar 4,25 persen.

BI menyatakan, keputusan itu sejalan dengan perlunya menjaga stabilitas inflasi, nilai tukar, dan sistem keuangan, serta upaya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah tekanan eksternal yang meningkat. Menurut Nikolas, suku bunga acuan masih akan bertahan dalam beberapa waktu karena secara angka suku bunga acuan Indonesia masih lebih tinggi dari suku bunga acuan AS.

"Sehingga ketika AS mulai menaikkan suku bunga, Indonesia masih memiliki ruang untuk tidak terburu buru menaikkan suku bunga," ujar Ariston.

Jumlah kasus harian Covid-19 di Tanah Air pada Kamis (20/1) kemarin mencapai 2.116 kasus sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 mencapai 4,28 juta kasus. Khusus untuk kasus terkonfirmasi positif Covid-19 varian Omicron, saat ini totalnya mencapai 882 kasus.

Jumlah kasus meninggal akibat terpapar Covid-19 mencapai 7 kasus sehingga totalnya mencapai 144.199 kasus. Jumlah kasus sembuh bertambah sebanyak 577 kasus sehingga total pasien sembuh mencapai 4,12 juta kasus. 

Dengan demikian, total kasus aktif Covid-19 mencapai 12.328 kasus. Untuk vaksinasi, jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin dosis pertama mencapai 179,15 juta orang dan vaksin dosis kedua 122,38 juta orang dari target 208 juta orang yang divaksin.

Nikolas mengatakan rupiah hari ini akan bergerak di kisaran Rp 14.320 per dolar AS hingga Rp 14.400 per dolar AS.Pada Kamis (20/1) lalu, rupiah ditutup menguat 23 poin atau 0,16 persen ke posisi Rp 14.341 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 14.364 per dolar AS.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement