Ahad 23 Jan 2022 06:56 WIB

Wamendag: Pasar Rakyat Penggerak Roda Perekonomian Masyarakat

Pasar rakyat salah satu wadah yang berperan memperlancar arus barang antar wilayah

Rep: iit septyaningsih/ Red: Hiru Muhammad
Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga (kiri) didampingi Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum (tengah) dan Wali Kota Tasikmalaya Muhammad Yusuf (kanan) memperlihtakan transaksi Qris di Pasar Rakyat Pancasila, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Sabtu (22/1/2022). Dalam kunjungannya Jerry Sambuaga meresmikan pasar rakyat Pancasila yang sudah direvitalisasi dari bantuan Pemerintah Provinsi Jawa Barat senilai Rp15 miliar dan sekaligus meninjau harga kebutuhan pokok.
Foto: Antara/Adeng Bustami
Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga (kiri) didampingi Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum (tengah) dan Wali Kota Tasikmalaya Muhammad Yusuf (kanan) memperlihtakan transaksi Qris di Pasar Rakyat Pancasila, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Sabtu (22/1/2022). Dalam kunjungannya Jerry Sambuaga meresmikan pasar rakyat Pancasila yang sudah direvitalisasi dari bantuan Pemerintah Provinsi Jawa Barat senilai Rp15 miliar dan sekaligus meninjau harga kebutuhan pokok.

EKBIS.CO, JAKARTA--Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga kembali menegaskan tiga  tugas utama Kementerian Perdagangan, yaitu terkait ketahanan pangan, keseimbangan neraca perdagangan, dan pembangunan atau revitalisasi pasar rakyat. Ketiga tugas ini merupakan penjabaran amanat Presiden Joko Widodo dalam menjalankan pemerintahan saat ini.

Hal tersebut disampaikan Wamendag saat menghadiri peresmian Pasar Pancasila bersama Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum dan Walikota Tasikmalaya Muhammad Yusuf, di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Sabtu (22/1). “Selain sebagai penggerak roda perekonomian masyarakat, pasar rakyat juga memiliki kedekatan  dengan aspek sosial dan budaya masyarakat setempat. Aspek sosial budaya inilah yang menjadi nilai unik tersendiri dari pasar rakyat. Hingga kini, kedudukan pasar rakyat tetap penting dan menyatu dalam kehidupan masyarakat,” jelas Jerry.

Baca Juga

Menurutnya, pasar rakyat merupakan salah satu wadah yang berperan penting memperlancar arus barang antar wilayah. Khususnya barang kebutuhan pokok (bapok) masyarakat. 

Di tengah pesatnya pembangunan pasar modern, pasar rakyat tetap unggul dengan memiliki harga yang terbentuk dari hasil tawar menawar pihak pembeli dan penjual. Pemerintah, lanjut dia, telah menyediakan sarana fisik yang dibangun untuk mewujudkan ekonomi kerakyatan yang berpihak pada rakyat. 

Selain membangun fisik, diupayakan juga merevitalisasi manajemen pengelolaan pasar dan memberikan edukasi kepada pedagang pasar. Tujuannya agar memberi daya saing terhadap toko modern yang marak hadir saat ini.

Pasar Pancasila yang dibangun pada 1995 ini kini telah selesai direvitalisasi dan sekarang memiliki 270 kios serta 64 los yang diisi oleh 300 pedagang. Komoditas yang dijual di pasar ini antara lain bahan  pangan kering dan basah, komoditas nonpangan, serta makanan siap saji.

“Pasar yang sudah terbangun ini diharapkan dapat dikelola dan dipelihara dengan baik secara konsisten dan berkelanjutan. Sehingga, dapat memberikan kenyamanan, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Tasikmalaya dan sekitarnya,” tutur Wamendag.

Jerry juga meninjau Pasar Cikurubuk, yang pada 2015 mengalami musibah kebakaran di sebagian areanya. Pasar yang dibangun pada 1994 ini memiliki 2.772 kios dan 50 los dengan jumlah pedagang sebanyak 2.885 orang. Sedangkan, komoditas yang dijual di pasar ini di antaranya bapok, buah-buahan, kelontongan, bumbu masak, peralatan rumah tangga, tas, dan pakaian.

Wamendag turut mengikuti peresmian gedung Pusat Promosi dan Pemasaran Pusat Pengembangan Industri Kerajinan (PPIK) Tasikmalaya. Dalam sambutannya, Wamendag menyampaikan, Kementerian Perdagangan sangat mendukung dan  mengapresiasi pembangunan serta pengembangan pusat promosi dan pemasaran di PPIK Tasikmalaya tersebut. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement