Ahad 23 Jan 2022 18:06 WIB

Emiten Rumah Sakit Hermina Siapkan Belanja Modal Rp 1,5 Triliun

Analis menilai emiten rumah sakit memiliki prospek positif sepanjang 2022

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
PT Medikaloka Hermina Tbk. Emiten rumah sakit PT Medikaloka Hermina Tbk berencana mengalokasika belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp1,5 triliun. Hal tersebut disampaikan perseroan melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI).
Foto: https://m.facebook.com/pg/RSHermina
PT Medikaloka Hermina Tbk. Emiten rumah sakit PT Medikaloka Hermina Tbk berencana mengalokasika belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp1,5 triliun. Hal tersebut disampaikan perseroan melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI).

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Emiten rumah sakit PT Medikaloka Hermina Tbk berencana mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp1,5 triliun. Hal tersebut disampaikan perseroan melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI).

Emiten bersandi saham HEAL ini akan menyiapkan dana tersebut dalam jangka waktu 12 bulan hingga 18 bulan sejak 1 Januari 2022. Belanja modal ini akan digunakan untuk pengembangan rumah sakit baru dan eksisting.

"Termasuk diantaranya untuk pembelian alat-alat kesehatan dan alat-alat umum," tulis manajemen perseroan dikutip, Ahad (23/1).

Perseroan mengaku memiliki arus kas yang cukup untuk melaksanakan rencana belanja modal ini. Rencana belanja modal ini diharapkan akan meningkatkan kapasitas rumah sakit dan pelayanan kesehatan Perseroan terhadap pasien.

Hingga saat ini, perseroan telah memiliki sebanyak 43 rumah sakit. Pada tahun 2021 lalu, perseroan membangun tiga rumah sakit baru yang berlokasi di Ciledug, Cibitung, dan Cilegon. Perseroan juga sedang membangun rumah sakit lainnya di Soreang. 

Analis pasar modal dari PT Ciptadana Sekuritas Asia, Robert Sebastian mengatakan sektor kesehatan termasuk di dalamnya rumah sakit akan memiliki prospek positif pada tahun 2022 meski kondisi pandemi Covid-19 mulai mereda. Menurutnya, sektor ini memiliki kemampuan bertahan di tengah situasi sulit seperti yang terjadi dua tahun terakhir. 

"Jadi saya rasa kalau untuk saham sektor kesehatan masih cukup baik view nya. Jadi kami juga masih overwrite di sektor kesehatan, ujar Robert, dalam keterangannya dikutip, Ahad (23/1). 

Pada penutupan perdagangan akhir pekan ini, Jumat (21/1), saham HEAL bergerak di zona hijau dan berakhir di level 1.130. Dalam sepekan, saham HEAL mengalami kenaikan sebesar 1,80 persen dan sejak awal tahun sudah menguat 5,61 persen. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement