Kamis 17 Feb 2022 08:28 WIB

Net Profit Margin: Pengertian, Rumus Menghitung Hingga Tips Meningkatkan NPM

Selain manajemen, kamu juga harus melihat net profit margin (NPM) perusahaan sebelum beli saham. Berikut ulasan mengenai pengertian hingga menghitung NPM.

Rep: cermati.com/ Red: cermati.com
Net Profit Margin (NPM)
Net Profit Margin (NPM)

Siapapun pasti ingin mendapatkan keuntungan yang lumayan besar dari investasi. Tapi tahukah kamu, kalau mau untung investasi saham, bukan hanya dilihat dari harga saham pada saat itu saja, akan tetapi sebelum membeli saham, penting melihat bagaimana perkembangan perusahaan.

Dengan mengetahui kemajuan perusahaan, tentunya kamu bisa mengetahui, perusahaan tersebut memiliki potensi yang bagus atau tidak.

Untuk mengetahuinya, kamu bisa cek pada laporan perusahaan secara berkala. Selain manajemen, kamu juga harus melihat net profit margin (NPM) perusahaan. Jika hasil NPM maksimal, maka perusahaan tersebut memiliki perkembangan yang bagus dan berpotensi untuk memberikan kamu untung yang maksimal.

Lantas apa itu net profit margin dan bagaimana cara menghitungnya?

Simak ulasannya berikut ini yang telah dirangkum dari berbagai sumber mengenai pengertian NPM, tujuan, rumus hingga cara hitung.

 

Pengertian Net Profit Margin

Net Profit Margin

Net Profit Margin

Net profit margin adalah sebuah rasio yang digunakan perusahaan untuk membandingkan keuntungan dengan total seluruh uang yang dihasilkan perusahaan. Selain itu, NPM ini juga digunakan utnuk menganalisa stabilitas keuangan perusahaan.

Dengan mengetahui NPM suatu perusahaan, maka kamu bisa mengukur nilai efektivitas perusahaan tersebut selama beropertasi. Semakin besar rasionya pada laporan maka kinerja perusahaan menjadi lebih produktif.

Hal ini tentunya membuat investor menjadi lebih percaya bahwa perusahaan tersebut benar-benar bagus untuk dipilih dan dibeli sahamnya.

Fungsi Net Profit Margin

Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan bawha NPM berfungsi sebagai berikut:

  1. Tolak ukur kesuksesan perusahaan
  2. Penetapan harga produk dan pengendalian biaya, benar atau tidak
  3. Membandingkan hasil usaha dari industry yang sama
  4. Untuk pencatatan transaksi keuangan
  5. Kreditur atau investor bisa menilai kemampuan perusahaan dalam membayar utang, perolehan keuntungan, dan efisiensi serta efektivitas manajemen perusahaan.

Rumus Net Profit Margin

Perhitungan NPM ini dilakukan dalam periode tertentu, mulai dari bulanan, kuartal dan tahunan. Untuk mengetahui berapa besaran NPM perusahaan, berikut rumus menghitung net profit margin yang perlu diketahui, antara lain:

NPM =  Laba Bersih : Pendapatan x 100%

 

Cara Menghitung Net Profit Margin

Agar kamu lebih paham dalam mengecek atau membandingkan NPM setiap perusahaan yang jadikan pilihan, berikut cara menghitung NPM:

  • Pada kuartal I, perusahaan AB mendapatkan penjualan sebesar Rp50 miliar
  • Setelah pajak, laba bersih Rp34 miliar

Maka NPM perusahaan AB kuartal I adalah:

Rp34 miliar : Rp50 miliar = 0,68

0,68 x 100 = 68% (NPM)

  • Pada kuartal II, perusahaan AB, pendapatan penjualan Rp60 miliar
  • Setelah pajak, laba bersih Rp42 miliar

Maka NPM perusahaan AB kuartal II adalah:

Rp42 miliar : Rp60 miliar = 0,7

0,7 x 100% = 70% (NMP)

Dari kedua perhitungan NPM pada kuartal I dan II perusahaan AB memiliki nilai NPM yang tinggi dan juga mengalami peningkatan. Artinya, perusahaan AB memiliki potensi yang bagus untuk para investor.

Baca Juga: Nilai Pasar: Pahami Pengertian, Kelebihan dan Metode Hitungnya

Tips Meningkatkan Net Profit Margin bagi Perusahaan

Net Profit Margin

Net Profit Margin

Bagi perusahaan yang belakangan ini mengalami penurunan NPM, sebaiknya segera lakukan beberapa tips berikut ini untuk meningkatkan Net Profit Margin, yaitu:

1. Rencanakanan Perluasan Bisnis

Perusahaan tidak bisa berjalan begitu saja tanpa adanya renacana yang matang. Jika sebelumnya kamu sudah melakukan rencana untuk tahap awal dan bisa berjalan lancar, tapi laba penjualan tidak ada peningkatan.

Itu sebagai tanda kamu wajib melakukan rencana bisnis yang lebih luas lagi. Apabila kamu baru melakukan penjualan secara offline, maka saatnya kamu susun strategi untuk melakukan penjualan produk perusahaan secara online. Manfaatkan penggunaan media sosial dengan maksimal agar rencana perluasan bisnis kamu menjadi lebih mudah.

2. Berikan Layanan yang Terbaik

Pelayanan juga menjadi kunci dalam penjualan perusahaan. Dengan pelayanan yang diberikan perusahaan sebagai tanda konsumen akan membeli produk kamu atau tidak. Cek kembali pelayanan perusahaan saat ini. Jika ada yang salah, segera perbaiki dengan pelayanan yang terbaik.

Baca Juga: Kredit Investasi: Simak Pengertian Hingga Cara Pengajuannya

3. Tambah Produk dan Layanan Baru

Ada banyak faktor pendapatan penjualan tidak meningkat atau justru menurun, salah satunya konsumen bosan dengan produk atau layanan yang itu-itu saja. Hal inilah yang mengharuskan perusahaan harus menciptakan produk atau layanan terbaru yang membuat konsumen ingin beli.

Misal, perusahaan bergerak dibidang tambang emas. Setelah kamu memproduksi emas murni dalam bentuk lempengan atau batangan, saatnya kamu produksi emas murnis dengan bentuk karakter atau lainnya.

4. Jangan Perang Harga

Pastinya ada perusahaan yang bergerak di sektor yang sama, sehingga muncul persaingan dagang yang ketat. Untuk mendapatkan konsumen pastinya masing-masing perusahaan memberikan penawaran yang terbaik.

Namun, ketika ada perusahaan yang tiba-tiba melakukan penurunan harga, perusahaanmu tak perlu melakukan hal yang sama. Sebab, perang harga membuat perusahaan tidak berkompetisi dengan baik. Kamu hanya tinggal perkuat layanan dan kualitas produksi agar konsumen dan penjualan meningkat.

Tips Memilih Saham Biar Investasi Cuan

Net Profit Margin

Net Profit Margin

Bagi investor yang ingin membeli saham, jangan hanya fokus melihat NPM perusahaan. Kamu juga harus cek dari sisi lain agar kamu bisa mendapatkan emiten yang tepat. Tak perlu bingung, berikut tips memilih saham biar investasi bisa cuan, antara lain:

1. Ketahui Kondisi Ekonomi Nasional

Setiap perusahaan yang bergerak di industri apapun, mulai dari pertambangan, farmasi, properti, dan sebagainya pasti sangat berkaitan erat dengan kondisi ekonomi nasional. Sebab, ada pengaruh daya beli masyarakat akan produk perusahaan.

Untuk itu, kamu harus mengetahui kondisi ekonomi nasional saat ini. Seperti pada sekarang, Indonesia masih diselimuti wabah pandemi Covid-19, sehingga banyak perusahaan yang mengalami penurunan omset karena masyarakat memiliki keterbatasan ekonomi.

Jadi, kamu harus lihat perusahaan saham mana saja yang terkena dampak pandemi Covid-19 dan pastikan kamu tidak memilihnya.

2. Harga Saham Perusahaan

Sebagai investor saham yang cerdas jangan asal membeli saham. Cek harga saham terlebih dahulu. Jika harga saham pada saat itu mengalami kenaikan jangan langsung dibeli.

Sabar dan analisa kembali pergerakan harga saham. Ketika harga saham perusahaan incaranmu sudah turun, maka kamu bisa langsung membelinya.

3. Cek Laporan Keuangan dan Manajemen Perusahaan

Untuk memastikan perusahaan tersebut berpotensi bagus atau tidak, kamu bisa lihat pada laporan keuangan dan manajemen perusahaan. Kamu bisa mendapatkan laporan ini di situs Bursa Efek Indonesia (BEI).

Ada beberapa dokumen lain yang harus dilihat selain NPM, yaitu:

  • Arus kas operasional
  • Laba per saham
  • Kewajiban atau utang
  • Ekuitas
  • Rasio utang terhadap ekuitas (DER)
  • Imbal hasil investasi (ROI)
  • Imbal hasil ekuitas (ROE)
  • Dividen

4. Mulai Dari Modal Minim

Bermain saham saat ini tak harus dengan modal yang besar. Investor pemula cukup sediakan modal investasi yang minim atau sesuai dengan minimal pemesanan saham sejumlah 1 slot atau 100 lembar saham.

Jika pada perusahaan ABC menjual Rp1.500 per lembar, maka modal untuk beli saham ABC sebesar Rp150 ribu dan seterusnya.

5. Lakukan Transaksi di Aplikasi atau Sekuritas Terdaftar

Semakin tingginya minat masyarakat khususnya anak muda untuk berinvestasi, tentunya juga membuka peluang besar bagi para oknum yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan aksinya. Umumnya, oknum tersebut melakukan penipuan yang mengatasnamakan lembaga investasi untuk meraup keuntungan dari uang korban investasi.

Untuk itu, kamu perlu barhati-hati dan selalu pastikan aplikasi atau sekuritas yang dipilih untuk investasi saham telah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dengan begitu, investasi akan berjalan lancar dan uangmu aman.

Pahami Berbagai Hal Mengenai Investasi Saham

Ketika kamu tergiur bermain saham karena teman, rekan kerja atau keluarga lain mendapatkan keuntungan yang besar, maka kamu jangan langsung investasi saham. Sebab, investasi saham bukan hanya sekedar, sediakan modal, beli saham kemudian dapat untung. Melainkan, investor perlu memahami berbagai hal tentang investasi saham agar investasi yang kamu lakukan bisa maksimal.

Kamu bisa belajar saham ini melalui media apapun seperti portal investasi, berita, Instagram, hingga youtube. Jangan sungkan untuk berdiskusi kepada orang yang telah memiliki pengalamam banyak di bidang saham.

Baca Juga: Nilai Intrinsik: Ketahui Pengertian Hingga Cara Menghitung Nilainya

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Cermati.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Cermati.com.
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement