Selasa 25 Jan 2022 23:57 WIB

Kementan: Harga Beras Stabil, Bawang Merah Justru Turun

BKP Kementan menyebut dinamika harga beras karena menjelang panen Maret 2022

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pekerja mengangkut beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta,. Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian memperkirakan situasi harga beras tetap stabil sampai memasuki puncak panen padi pada Maret 2022, dan harga bawang merah perlahan mulai turun setelah naikpada awal Januari 2022.
Foto: ANTARA/Indrianto Eko Suwarso
Pekerja mengangkut beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta,. Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian memperkirakan situasi harga beras tetap stabil sampai memasuki puncak panen padi pada Maret 2022, dan harga bawang merah perlahan mulai turun setelah naikpada awal Januari 2022.

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian memperkirakan situasi harga beras tetap stabil sampai memasuki puncak panen padi pada Maret 2022, dan harga bawang merah perlahan mulai turun setelah naikpada awal Januari 2022.

Berdasarkan Panel Harga Pangan BKP yang dikutip di Jakarta, Selasa, harga beras rata- rata nasional minggu ini untuk beras medium Rp10.918 per kg, beras premium rata-rata Rp 12.475 per kg. Bila dibandingkan dengan waktu yang sama pada tahun 2020 beras medium Rp 11.000 per kg dan beras premium Rp 12.384 per kg, sedangkan pada tahun 2021 beras medium Rp10.907 per kg dan beras premium Rp12.542 per kg.

Kepala Pusat Distribusi dan Akses Pangan BKP Kementan Risfaheri mengatakan dinamika harga dalam beberapa hari terakhir hanya efek psikologis karena saat ini belum memasuki panen raya.

"Berdasarkan hasil pemantauan harga pangan strategis yang dilakukan oleh BKP, harga rata-rata beras hingga minggu kedua bulan Januari 2022 masih terpantau stabil. Harga beras diproyeksikan mengikuti tren kenaikan hingga 0,10 persen atau sekitar Rp100-Rp200, hingga bulan Februari 2022 sebagai dampak psikologis menjelang panen raya di awal bulan Maret 2022," kata Risfaheri.

Menurut dia, permintaan beras mengalami peningkatan karena perekonomian mulai pulih, sementara saat ini belum memasuki musim panen raya. "Namun kita pastikan stok tetap aman dan terkendali," katanya.Berdasarkan data produksi dari Badan Pusat Statistik, setiap tahun selalu terjadi surplus stok beras. Pada tahun 2019, surplus pada tahun berjalan mencapai 2,28 juta ton, tahun 2020 surplus tahun berjalan mencapai 1,95 juta ton, dan tahun 2021 surplus tahun berjalan diperkirakan mencapai 2,21 juta ton.

Risfaheri mengatakan surplus produksi tersebut cukup aman untuk menutup defisit produksi pada bulan Januari ini sekitar 1,29 juta ton. Bulan Februari 2022, diperkiran sudah mulai terjadi surplus pada bulan berjalan karena produksinya sudah melebih kebutuhan yaitu sekitar 1,17 juta ton.Saat ini stok beras di Bulog ada sekitar 985 ribu ton, cukup untuk melakukan operasi pasar untuk mengatasi gejolak harga. 

Pantauan harga beras rata-rata di Pasar Induk Cipinang Jakarta pada bulan Januari 2020 Rp 10.082,15 per kg, Januari 2021 Rp 9.999,40 per kg, dan Januari 2022 hingga tanggal 21 Rp 9.770,54 per kg. Sementara itu, untuk komoditas bawang merah meskipun terdapat kenaikan pada awal Januari 2022, namun harga rata-rata bawang merah di tingkat konsumen sejak September 2021 hingga Januari 2022 masih jauh di bawah Harga Acuan Penjualan di tingkat konsumen (HAP Konsumen).

Harga rata-rata nasional bawang merah saat ini di tingkat konsumen Rp28.967 per kg, dan di pulau Jawa Rp 24.914 per kg. Sedangkan HAP konsumen Rp32.000 per kg. Demikian juga dengan harga bawang merah di tingkat petani, sejak bulan September 2021 hingga bulan Januari 2022 harga bawang merah masih berada jauh di bawah Harga Acuan Penjualan di Produsen (HAP Produsen) Rp18.300 per kg.

"Meskipun akhir-akhir ini ada tren kenaikan harga bawang merah di tingkat konsumen (eceran), harga bawang merah di tingkat petani masih relatif rendah Rp14.434 per kg. Kita berharap harga bawang merah kembali normal, sehingga petani tetap semangat membudidayakan bawang merah," kata Risfaheri.

Plt Kepala BKP Sarwo Edhy menegaskan selalu memantau situasi harga dan ketersediaan pangan pokok strategis."Kami melakukan pemantauan stok pangan pokok strategis setiap minggu dan pemantauan harga pangan baik di produsen maupun di konsumen setiap hari secara online, dan melakukan upaya antisipasi berkoordinasi dengan stakeholder terkait bila terjadi gangguan stabilitasi pasokan dan harga pangan," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement