EKBIS.CO, JAKARTA -- Kementerian Investasi atau Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengumumkan, realisasi investasi pada kuartal IV 2021 sebesar Rp 241,6 triliun. Angka itu meningkat 12,5 persen dari kuartal sebelumnya yang sebesar Rp 214,7 triliun.
Menteri Investasi Bahlil Lahdalia mengatakan, perbaikan investasi itu menjadi tanda pemulihan ekonomi Indonesia. Dari realisasi investasi di atas, sebanyak 50,6 persen atau Rp 122,3 triliun di antaranya merupakan Penanaman Modal Asing (PMA), lalu sebesar Rp 119,3 triliun atau 49,4 persen adalah Penaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Menurutnya antara PMA dan PMDN berimbang.
"Tahun kemarin dibandingkan tahun ini kuartal IV itu tumbuh sebesar 15 persen (PMDN) ini adalah buah kerja keras dari tim kementerian investasi dan seluruh perangkatnya," kata Bahlil dalam konferensi pers virtual, Kamis (27/1/2022).
Ia menambahkan, realisasi investasi pada kuartal IV 2021 ini mayoritas terpusat di luar jawa mencapai Rp 127,5 triliun atau sebesar 52,8 persen. Sementara di Jawa hanya Rp 114,1 triliun atau 47,2 persen.
Bahlil bilang, sejak dirinya masuk di Kementerian Investasi yakni pada kuartal III-2020, pertumbuhan investasi di luar Jawa saat ini menjadi lebih tinggi.
"Ini adalah dampak dari pembangunan infrastruktur masih dari Jokowi-JK periode pertama," ungkap Bahlil.
Ia mengungkapkan, total realisasi investasi pada kuartal IV 2021 menyerap tenaga kerja sebanyak 295.491 orang. Jumlah ini meningkat sekitar 0,24 persen dari periode sama 2020.
Disebutkan, selama kuartal IV 2021 realisasi investasi paling banyak di sektor industri logam dasar, barang logam, bukan mesin, dan peralatannya. Nilainya mencapai Rp 34,8 triliun atau 14,4 persen.
Disusul pada posisi kedua yaitu sektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran sebesar Rp 28,6 triliun atau 11,8 persen. Lalu ketiga di sektor pertambangan, nilainya sebesar Rp 28 triliun atau 11,6 persen.