EKBIS.CO, JAKARTA--Untuk mendukung KTT G20 di Bali dan Hari Peduli Sampah Nasional Tahun 2022, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melakukan pendekatan khusus dalam penataan Kawasan Mangrove Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai, Bali. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono memastikan dalam penataannya sebisa mungkin penggunaan bahan beton untuk mengoptimalkan material alami.
Wakil Menteri PUPR John Wempi Wetipo mengapresiasi partisipasi dari berbagai lembaga, komunitas lingkungan, dan masyarakat sekitar pada kegiatan aksi bersih mengrove ini. "Semoga aksi ini dapat terus belanjut dan dapat mengubah perilaku serta mental masyarakat agar disiplin menjaga kebersihan lingkungan," kata Wempi dalam pernyataan tertulisnya, Sabtu (30/1/2022).
Untuk mendukung penyelenggaraan KTT G20 di Bali, Kementerian PUPR mulai menata Kawasan Mangrove Tahura Ngurah Rai pada Januari 2022. Penatan tersebut ditargetkan selesai September 2022 sehingga pada Oktober dapat digunakan sebagai showcase mangrove.
"Agar tidak merusak mangrove, Kementerian PUPR akan mengoptimalkan penggunaan material bambu, kayu, dan unsur alami lainnya serta mengurangi penggunaan bahan beton," jelas Wempi.
Lingkup pekerjaan penataan Kawasan Mangrove Tahura Ngurah Rai antara lain pembangunan gerbang masuk, area drop off, wantilan, tracking mangrove, area persemaian, dan area penerima (lobby, ticketing, kantor penerima). Begitu juga dengan menara pandang, viewing deck ke arah Teluk Benoa, dan area parkir di sekitar Waduk Muara.
Wakil Menteri LHK Alue Dohong menjelaskan mangrove merupakan ekosistem yang berfungsi sebagai habitat beberapa spesies hewan laut dan burung serta dapat mencegah erosi dan abrasi pantai. Menurut Alue, polusi sampah dapat menyebabkan kerusakan ekosistem mangrove.
"Polusi sampah dapat menghilangkan nilai ekologi, nilai ekonomi, dan nilai sosial dari mangrove. Sehingga harus selalu kita jaga salah satunya dengan cara pengendalian sampah," ujar Alue.
Aksi Bersih Mangrove diselenggarakan selama 3 hari pada 27-29 Januari 2022 dan diikuti oleh kalangan nelayan dan 15 komunitas masyarakat. Pada 27 Januari 2022, dilakukan aksi bersih menggunakan kanoe yang diikuti oleh 81 orang dan berhasil mengumpulkan 927,48 kilogram untuk kemudian dipilah dan dimanfaatkan.
Sedangkan pada 28 Januari 2022, diikuti oleh 70 orang dan terkumpul sebanyak 67,5 kilogram sampah. Selain itu juga dilakukan juga penanaman pohon mangrove sebanyak 220 batang. Acara puncak pada 29 Januari 2022 dilakukan juga pemberian bantuan satu set jaring penangkap sampah serta pelepasan lima ribu benih ikan nila di Waduk Muara Nusa Dua.