EKBIS.CO, JAKARTA--Perbaikan perekonomian memberikan peluang bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah bangkit pada 2021. Adapun kondisi ini menjadi pemantik utama pertumbuhan kredit segmen mikro bagi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan, pelaku usaha mikro memiliki kemampuan adaptasi bisnis dan ketangguhan dalam menyikapi krisis pandemi Covid-19. Selain itu, stimulus yang dikucurkan pemerintah juga turut mengakselerasi pemulihan bisnis segmen mikro.
Menurutnya, BRI sebagai bank yang fokus segmen UMKM terus mempertebal perannya untuk memacu pemulihan bisnis segmen mikro dengan melanjutkan ekspansi kredit. Dari sisi lain, riset Indeks Bisnis UMKM BRI juga menunjukkan kepercayaan pelaku usaha terhadap upaya pemerintah dalam menangani Covid-19 semakin tinggi.
“Hal ini mendorong optimisme pelaku usaha sehingga kondisi ekonominya semakin tangguh. Hal itu berimbas sangat positif yang mendorong pertumbuhan kredit mikro BRI pada 2021 dengan berhasil tumbuh double digit,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (16/2/2022).
Sepanjang tahun lalu, BRI, secara bank only, tercatat menyalurkan kredit segmen mikro Rp 351,4 triliun atau tumbuh 13 persen year on year (yoy). Segmen mikro pun lantas menjadi sumber pertumbuhan bisnis utama BRI karena menguasai 42,06 persen terhadap total portofolio kredit BRI yang sebesar Rp 943,70 triliun pada 2021.
Secara konsolidasian, penyaluran kredit mikro BRI pada 2021 sebesar Rp 483,89 triliun. Kredit mikro secara konsolidasian itu berkontribusi sekitar 46,4 persen terhadap total portofolio kredit BRI Group sebesar Rp 1.042,87 triliun.
“Pada 2020 dan 2021, BRI menerapkan strategi ‘Business Follow Stimulus’. Hal ini menghasilkan pertumbuhan dua digit dari kredit mikro. Dengan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik pada 2022, kami optimistis akan kembali mendorong permintaan kredit sehingga tahun ini diproyeksikan pertumbuhan bisnis akan lebih baik,” ucapnya.
Tak hanya itu, BRI juga semakin memperluas jangkauannya dalam mengucurkan kredit segmen mikro. Hal ini tercermin dari jumlah nasabah pinjaman segmen mikro BRI yang melonjak 13,5 persen yoy dari 11,7 juta pada 2020 menjadi 13,3 juta pada 2021.
Adapun upaya BRI dalam menjaring segmen mikro semakin kuat berkat peran perseroan yang ambil bagian dengan memimpin Holding BUMN Ultra Mikro. PT Permodalan Nasional Madani (PNM) dan PT Pegadaian kini pun terkonsolidasi bersama BRI sebagai induk untuk mengembangkan potensi di segmen ultra mikro dan mikro.
Secara konsolidasian, jumlah nasabah kredit mikro BRI Group pada tahun lalu telah menyentuh 31,1 juta. Lebih rinci, BRI mendapat tambahan 6,6 juta nasabah dari Pegadaian dan 11,2 juta nasabah dari PNM.
“Untuk jumlah nasabah yang bank saja ada kenaikan yang tinggi, double digit juga. Ini menunjukkan pelaku usaha sudah semakin percaya diri untuk menambah modal dan memutar usahanya. Kami berharap optimisme tersebut terjaga dan terus meningkat tahun ini,” ucapnya.