EKBIS.CO, JAKARTA -- Harga minyak dunia pada pembukaan Kamis (24/2) melejit hingga 100 dolar AS per barel. Situasi memanas yang terjadi di Ukraina mengerek harga minyak dunia.
Dilansir dari Reuters, acuan minyak dunia Brent mencapai puncaknya di angka 100 dolar AS per barel. Tertinggi semenjak 2014. Dulu, September 2014 harga minyak sempat menyentuh 102,48 dolar AS per barel. Sedangkan acuan WTI mencapai angka 96,95 dolar AS per barel, tertinggi setelah Agustus 2014 yang mencapai 97,4 dolar AS per barel.
Kenaikan harga minyak pada awal tahun 2022 melejit bahkan hingga 20 dolar AS per barel. Sempat mengalami penurunan 5 dolar AS per barel saat Ukraina dan Russia melakukan gencatan senjata di pekan kedua Februari.
Kondisi perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina membuat pasokan minyak mentah menjadi berkurang. Sebab, Rusia sendiri merupakan produsen minyak terbesar kedua di dunia.
Terkereknya harga minyak dunia hari ini dipicu ebuah ledakan besar dilaporkan terdengar di ibu kota Ukraina, Kiev, pada Kamis (24/2/2022) pagi waktu setempat. Dua ledakan pun menggema di kota Kramatorsk di wilayah Donbas timur.
Presiden Rusia Vladimir Putin, pada Kamis, mengumumkan operasi militer di Ukraina. Dia menuduh Amerika Serikat (AS) dan sekutunya mengabaikan tuntutan Rusia untuk menghentikan Ukraina bergabung dengan Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Putin menganggap mereka gagal menawarkan jaminan keamanan kepada Moskow.