EKBIS.CO, JAKARTA -- Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal pekan berpeluang menguat seiring kenaikan harga komoditas. IHSG dibuka menguat 76,53 poin atau 1,11 persen ke posisi 6.964,7.
Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 21,12 poin atau 2,14 persen ke posisi 1.006,66."Penguatan harga komoditas global diperkirakan berpotensi turut mendorong kenaikan saham emiten komoditas dalam negeri, yang juga berpotensi mengangkat IHSG hari ini," tulis Tim Riset Samuel Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Selasa (1/3/2022).
Pada hari ini, akan dirilis dua data ekonomi yaitu data inflasi Februari 2022 dengan konsensus sebesar 2,2 persen (yoy) dan 0,03 persen (mom), serta data PMI manufaktur periode Februari 2022 dengan konsensus 52,9. Kedua data tersebut akan turut mempengaruhi pergerakan pasar saham Indonesia hari ini, di samping perkembangan situasi global.
Dari eksternal, bursa AS ditutup cenderung melemah pada Senin (28/2) kemarin di mana DJIA turun 0,49 persen ke level 33,892 dan S&P500 melemah 0,24 persen, sedangkan Nasdaq menguat 0,41 persen.Tensi geopolitik Rusia-Ukraina masih menjadi fokus pasar. AS dan negara sekutunya di Eropa telah memberlakukan sanksi ekonomi kepada bank sentral Rusia.
Sementara Rusia menyikapi jatuhnya nilai tukar rubel terhadap dolar AS pasca sanksi ekonomi dengan menaikkan suku bunga acuannya dari 9,5 persen ke 20 persen. Makin panasnya tensi Rusia-Ukraina juga turut menghambat suplai komoditas dan mendorong kenaikan harga di pasar global.
Pada Senin (28/2), harga emas bergerak naik 1,01 persen, diikuti minyak Brent yang menguat 4,08 persen, CPO naik 5,6 persen, dan batubara meningkat 15,1 persen.Terkait pandemi, sebanyak 25.054 kasus COVID-19 baru dilaporkan di Indonesia pada Senin (28/2) kemarin dengan kasus aktif 554.698 kasus.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei menguat 443 poin atau 1,67 persen ke 26.969,82, indeks Hang Seng turun 54,82 poin atau 0,24 persen ke 22.658,2, dan Straits Times meningkat 37,01 poin atau 1,14 persen ke 3.279,25.