EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk memperbesar porsi pembiayaan kepada sektor renewable energy atau energi baru terbarukan (EBT). Hal ini terlihat dari penyaluran kredit BRI kepada sektor EBT sebesar Rp 5,6 triliun pada 2021.
Angka ini tercatat tumbuh 19,1 persen year on year (yoy) apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 4,7 triliun. Direktur Kepatuhan BRI A Solichin Lutfiyanto mengatakan sepanjang 2021, BRI berkontribusi dalam EBT di antaranya melalui penyaluran kredit kepada PLTA Poso Energy sebesar 35 juta dolar AS dan Kerinci Merangin sebesar 10 juta dolar AS.
“BRI juga mendukung peningkatan bauran EBT melalui proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) tersebut karena PLTA merupakan salah satu bagian EBT,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (4/3/2022).
Selain itu, PLTA juga menjadi sumber energi yang pasokannya terjaga (sustain), menghasilkan listrik yang rendah emisi karbon, biaya pemeliharaannya relatif rendah, dan sekaligus kegiatan ini sejalan dengan kegiatan usaha berkelanjutan. Lanjutnya, sebagai perseroan yang berorientasi pada keuangan yang berkelanjutan, BRI berupaya meningkatkan kinerja ekonomi dan terus mengoptimalisasikan keuntungan (profit) dengan secara simultan juga berusaha untuk meningkatkan kinerja sosial (people) dan meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan (planet).
Penyaluran kredit BRI ke sektor Renewable Energy sejalan dengan Presidensi G20 Indonesia pada 2022 yang mengusung tema Recover Together, Recover Stronger, demi mendorong pertumbuhan yang inklusif, people-centered, serta ramah lingkungan dan berkelanjutan di Indonesia.