EKBIS.CO, BANDUNG – Hampir tiga tahun Pandemi Covid-19 ini tidak menyurutkan kinerja korporasi Bank BJB. Bank BJB berhasil mencatat pencapaian bisnis positif di sepanjang 2021, yang salah satunya tercermin melalui raihan laba kotor mencapai Rp 2,6 triliun.
Sementara pada indikator aset, berhasil tumbuh 12,4 persen secara year on year (yoy), atau menjadi Rp 158,4 triliun. Dengan begitu, Bank BJB bertahan sebagai BPD terbesar di Tanah Air.
Begitupun dengan sektor kredit yang menjadi profit driver, mengalami pertumbuhan 7,1 persen yoy menjadi Rp 95,8 triliun. Pertumbuhan kredit itu berada di atas rata-rata industri perbankan nasional yang hanya berada di level 5,2 persen (SPI OJK : Desember 2021). Pertumbuhan kredit Bank BJB dimotori dari berbagai segmen mulai dari konsumer, korporasi dan komersial, UMKM, serta KPR.
Sementara dana pihak ketiga (DPK) tahun 2021 tumbuh di angka 14,3 persen secara tahunan sebesar Rp 121,6 triliun. Pertumbuhan DPK itu tumbuh di atas rata-rata industri perbankan yang hanya berada di level 12,2 persen (SPI OJK : Desember 2021). Laporan kinerja bisnis tersebut terungkap dalam Analyst Meeting FY-2021 yang dilangsungkan secara virtual bersama para analis, Selasa (8/3).
Dirut Bank BJB Yuddy Renaldi mengatakan, pertumbuhan ini berada di atas tingkat pertumbuhan industri perbankan nasional, maupun kelompok BPD. Di tengah pertumbuhan bisnis itu, papar dia, Bank BJB mampu menekan rasio kredit macet (NPL) di level 1,2 persen.
NPL Bank BJB, tegas Yuddy, tetap bertahan di bawah rata-rata NPL industri perbankan nasional per Desember 2021. ‘’Capaian positif ini diperoleh berkat bisnis model bank yang resilient dan kemampuan adaptasi perusahaan yang agile,’’ ujar Yuddy, Selasa (8/3).
Yuddy menjelaskan, berbagai inovasi teknologi juga dilakukan guna merespons kebutuhan pasar, sekaligus memberikan kemudahan kepada nasabah di era yang serba cepat. Sepanjang tahun 2021 hingga saat ini, Bank BJB berhasil menelurkan sejumlah inovasi layanan digital perbankan yang memberikan kemudahan kepada nasabah.
Sejumlah inovasi yang digulirkan Bank BJB, di antaranya penerbitan uang elektronik bjb DigiCash, platform mobile banking bjb Digi, aplikasi bjb Mesra, dan aplikasi bjb Laku (Layanan Akses kredit UMKM) untuk semua jenis pinjaman usaha.
Di luar layanan produk perbankan, lanjut Yuddy, terobosan juga dilakukan bank bjb berupa penerapan sistem lelang E-Procurement dan adopsi teknologi QR Code Indonesian Standard (QRIS) Payment. Perusahaan juga membuat platform bjb DiSentra (Digital Sistem Edukasi dan Interaksi) sebagai wadah interaksi, konsultasi, edukasi, serta pemasaran jual beli produk UMKM binaan Bank BJB secara digital.
Yuddy menambahkan, Infrastruktur digital menjadi salah satu fokus perseroan yang akan terus dioptimalkan. Perbaikan demi perbaikan ini juga bertujuan guna meningkatkan akses masyarakat terhadap produk dan jasa perbankan, melalui inklusi keuangan yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Direktur IT, Treasury and International Banking Bank BJB Direktur Rio Lanasier menambahkan, pembangunan ekosistem digital merupakan komitmen yang segera terwujud. Belum lama ini, pihaknya menjali kerja sama dengan Amazon Web Service (AWS) dan PT DCI Indonesia Tbk (DCI) dalam mendukung information technology (IT) digital enablement.
Tak hanya itu, kata dia, Bank BJB juga meraih sertifikasi Sistem Manajemen Layanan Teknologi Informasi (ISO 20000) dan Sistem Manajemen Keamanan Informasi (ISO 27001). Sertifikat itu menunjukkan komitmen kuat dari Bank BJB kepada nasabah, untuk memberikan layanan terbaik yang didukung dengan keamanan informasi yang terstandarisasi dalam aspek confidentiality, integrity, and availability di dalam penggunaan layanan digital banking.
‘’Super apps bjb DIGI ini sekarang dalam tahap tes terakhir. Kemungkinan akan dirilis Mei 2022, bersamaan dengan HUT bank bjb,” sebutnya. Rio menuturkan super apps itu dibangun untuk mempermudah masyarakat mendapatkan layanan perbankan. Tak hanya kepada nasabah, super apps itu itu bisa melayani masyarakat yang belum menjadi nasabah.