Miliarder Bill Gates bukanlah tokoh yang merekomendasikan untuk berinvestasi pada Bitcoin. Padahal, banyak selebriti dan ikon teknologi telah naik kereta Bitcoin.
Dalam wawancara yang muncul kembali dari Februari 2021, miliarder salah satu pendiri Microsoft ini mengatakan kepada Bloomberg Technology bahwa dia justru waspada terhadap hiruk-pikuk Bitcoin. Terutama karena nilai cryptocurrency dapat dipengaruhi oleh sesuatu yang sederhana seperti tweet dari CEO Tesla Elon Musk.
“Elon punya banyak uang, dan dia sangat canggih, jadi saya tidak khawatir Bitcoin-nya akan naik atau turun secara acak,” kata Gates. “Saya pikir orang-orang dibawa ke mania ini yang mungkin tidak memiliki banyak uang, jadi saya tidak optimis dengan Bitcoin.”
Baca Juga: Curhat Jandanya Bill Gates soal Hubungan Mereka Saat Ini: Masih Ada Proses Penyembuhan
Dia menambahkan, "Jika Anda memiliki uang lebih sedikit daripada Elon, Anda mungkin harus berhati-hati."
Mengutip CNBC Make It di Jakarta, Kamis (10/3/22) Musk yang terkenal sebagai pendiri Tesla adalah orang terkaya di dunia. Ia memiliki harta kekayaan mencapai USD233 miliar (Rp3.333 triliun), menurut Forbes. Dan dia adalah penggembar Bitcoin.
Namun, Gates mengatakan dia khawatir tentang kurangnya regulasi seputar cryptocurrency. Dia menyoroti dua risiko utama yang terkait dengan Bitcoin dan bentuk cryptocurrency lainnya, yaitu mereka terdesentralisasi, dan mereka bisa sangat fluktuatif.
"[Bitcoin] kebetulan mempromosikan transaksi anonim,” kata Gates. “Itu bukan transaksi yang dapat dibalik.”
Gates mengatakan bahwa Yayasan Bill dan Melinda Gates sebenarnya melakukan banyak hal dalam mata uang digital. Salah satunya dalam mendanai negara-negara miskin sehingga mendapatkan uang keluar untuk warganya dengan sangat, sangat efisien.
Meski demikian, menurut Gates sepertinya regulasi akan tiba. Pada hari Rabu, Presiden Joe Biden menandatangani perintah eksekutif yang mendorong badan-badan federal seperti Departemen Keuangan AS untuk mengembangkan rekomendasi kebijakan terkait kripto baru dengan tujuan menangani perlindungan konsumen, stabilitas keuangan, aktivitas terlarang, daya saing AS, inklusi keuangan, dan inovasi yang bertanggung jawab.