Rabu 16 Mar 2022 22:53 WIB

Perusahaan UEA Lirik Potensi Investasi di KEK Arun

Perusahaan itu melihat peluang investasi terutama bidang migas dan kimia.

Rep: ANTARA/ Red: Fuji Pratiwi
KEK Arun Lhokseumawe, Aceh. Perusahaan Mohammed Bin Faisal (MBF) Group dari Uni Emirat Arab mulai melirik potensi investasi minyak, gas bumi dan kimia di Iskandar Muda Industri Area.
Foto: kek.go.id
KEK Arun Lhokseumawe, Aceh. Perusahaan Mohammed Bin Faisal (MBF) Group dari Uni Emirat Arab mulai melirik potensi investasi minyak, gas bumi dan kimia di Iskandar Muda Industri Area.

EKBIS.CO,  BANDA ACEH -- Perusahaan Mohammed Bin Faisal (MBF) Group dari Uni Emirat Arab mulai melirik potensi investasi minyak, gas bumi dan kimia di Iskandar Muda Industri Area milik PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun Lhokseumawe.

Tim Pengembangan PT PIM Safwat Ardy di Lhokseumawe, Rabu (16/3/2022), mengatakan CEO MBF Group telah berkunjung ke PT PIM untuk mempelajari peluang investasi terutama bidang migas dan kimia di Iskandar Muda Industri Area. "Saat kunjungan tersebut, tim CEO MBF Group menyampaikan keinginannya mempelajari peluang investasi di KEK Arun Lhokseumawe, khususnya di Iskandar Muda Industri Area," kata Safwat Ardy.

Baca Juga

Safwat Ardy mengatakan jika peluang investasi dan bisnis tersebut memberikan manfaat dan menguntungkan bagi kedua pihak, maka akan dilanjutkan proses kerja sama. Kunjungan CEO MBF, kata Safwat Ardy, juga merupakan rangkaian kunjungan kerja dari rombongan Menteri Energi dan Infrastruktur Uni Emirat Arab (UEA) Suhail Mohammad Faraj Al Mazrouei ke Indonesia pada 7-14 Maret 2022.

"Bersama rombongan menteri tersebut ada beberapa perusahaan Uni Emirat Arab dan telah bertemu dengan Gubernur Aceh di Banda Aceh pada pekan lalu," kata Safwat Ardy.

Safwat Ardy mengatakan PT PIM memiliki Iskandar Muda Industri Area dengan luas mencapai 100 hektare. Area itu dipersiapkan untuk pengembangan perusahaan dan investasi dari ketiga.

Secara geografis, lanjut dia, lokasinya terletak di bibir Selat Malaka yang merupakan jalur perdagangan internasional, sehingga strategis untuk impor ekspor, terutama wilayah Asia Tenggara, Asia Selatan dan Timur Tengah. "PIM menyediakan sarana dan prasarana termasuk utilitas di Iskandar Muda Industri Area untuk mendukung adanya investasi baru. Potensi-potensi ini dapat menjadi pertimbangan pelaksanaan investasi yang menguntungkan bagi PIM dan calon investor," kata Safwat Ardy.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement