EKBIS.CO, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona negatif pada perdagangan awal pekan ini, Senin (21/3). IHSG melanjutkan pelemahannya ke level 6.945,89 setelah dua hari beruntun ditutup terkoreksi.
Tertekannya IHSG disebabkan oleh sejumlah saham blue chip yang masuk daftar top losers, di antaranya GGRM anjlok 6,4 persen ke level 31.425 dan BMRI turun 3,45 persen ke level 7.650. Selain itu, ITMG dan ANTM kompak melemah 1,67 persen.
Meski demikian, Phillip Sekuritas Indonesia memperkirakan IHSG berpotensi menguat pada perdagangan hari ini. Prediksi ini sejalan dengan naiknya indeks saham utama di Wall Street akhir pekan lalu.
Sepanjang minggu lalu, S&P 500 lompat 6,1 persen. Ini adalah kenaikan mingguan pertama dalam tiga pekan terakhir dan terbesar sejak November 2020. DJIA dan NASDAQ masing-masing mencatatkan kenaikan 5,5 persen dan 8,1 persen.
Di pasar obligasi, imbal hasil (yield) surat utang Pemerintah AS (US Treasury Note) bertenor 10 tahun turun 5 bps menjadi 2,14 persen. Sementara harga spot dan kontrak berjangka (futures) emas turun seiring dengan meredanya permintaan atas aset yang di anggap aman setelah dimulainya siklus kenaikan suku bunga acuan.
Di pasar komoditas, harga kontrak berjangka (futures) minyak mentah menguat pada Jumat lalu, namun secara mingguan mengalami penurunan selama dua minggu beruntun. Permintaan minyak mentah dunia tertekan oleh kelangkaan pasokan.
Tekanan atas permintaan minyak juga datang dari mandeknya pembicaraan nuklir antara dunia barat dan Iran serta kekhawatiran mengenai gelombang terkini kasus penularan virus Covid-19 di Tiongkok.
Untuk hari ini, Phillip Sekuritas Indonesia mengatakan, investor menantikan pengumuman tingkat suku bunga pinjaman untuk korporasi besar atau Loan Prime Rate (LPR) bertenor 1 tahun dan 5 tahun oleh bank sentral Cina (PBOC). Investor juga menantikan pidato dari Presiden bank sentral Eropa (ECB) Christine Lagarde dan ketua bank sentral AS (Federal Reserve) Jerome Powell nanti malam.
Berdasarkan riset Phillip Sekuritas Indonesia, beberapa saham berpotensi menguat secara teknikal.
DKFT
Short Term Trend : Bullish
Medium Term Trend : Bullish
Trade Buy : 137
Target Price 1 : 147
Target Price 2 : 153
Stop Loss : 127
INCO
Short Term Trend : Bullish
Medium Term Trend : Bullish
Trade Buy : 5800
Target Price 1 : 6200
Target Price 2 : 6425
Stop Loss : 5400
HAIS
Short Term Trend : Bullish
Medium Term Trend : Bullish
Trade Buy : 218
Target Price 1 : 230
Target Price 2 : 236
Stop Loss : 206