Senin 28 Mar 2022 17:28 WIB

Investor Asing Borong TLKM Hingga BBRI, IHSG Terkerek Naik

Investor asing bukukan pembelian bersih sebesar Rp 857 miliar hingga kerek IHSG

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pekerja melintas di depan layar indeks harga saham gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona hijau pada perdagangan Senin (28/3). Setelah dibuka koreksi pada perdagangan sesi pertama, IHSG ditutup menguat pada penutupan sesi kedua sebesar 0,67 persen ke level 7.049,60. Investor asing di seluruh pasar membukukan pembelian bersih sebesar Rp 857 miliar.
Foto: ANTARA/Reno Esnir
Pekerja melintas di depan layar indeks harga saham gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona hijau pada perdagangan Senin (28/3). Setelah dibuka koreksi pada perdagangan sesi pertama, IHSG ditutup menguat pada penutupan sesi kedua sebesar 0,67 persen ke level 7.049,60. Investor asing di seluruh pasar membukukan pembelian bersih sebesar Rp 857 miliar.

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona hijau pada perdagangan, Senin (28/3). Setelah dibuka koreksi pada perdagangan sesi pertama, IHSG ditutup menguat pada penutupan sesi kedua sebesar 0,67 persen ke level 7.049,60.

Sektor industrials, energy, consumer non cylicals, technology, infratructures, financials, properties and real estate, consumer cyclicals, basic material bergerak positif dan mendominasi kenaikan IHSG kali ini. 

Baca Juga

Investor asing di seluruh pasar membukukan pembelian bersih sebesar Rp 857 miliar. Adapun saham-saham yang menjadi incaran asing antara lain TLKM dengan pembelian mencapai Rp 453 miliar, ANTM dengan pembelian Rp 106,5 miliar, dan BBRI sebesar Rp 96,7 miliar. 

Pilarmas Investindo Sekuritas mengatakan, IHSG dan bursa regional Asia ditutup menguat karena dipengaruhi sentimen positif harapan pertemuan diplomasi antara Rusia dan Ukraina di tengah kondisi ketidakpastian yang di selimuti lonjakan kasus Covid-19 di China.

"Pasar merespons atas kabar perundingan antara Rusia dan Ukraina yang akan bertemu pekan ini di Turki. Di mana adanya harapan kemajuan diplomasi damai Rusia-Ukraina," kata Pilarmas Investindo Sekuritas dalam risetnya, Senin (28/3). 

Pasar juga memantau perkembangan terakhir seiring dengan lockdown yang terjadi di Shanghai. Pada saat yang sama, sejumlah negara kembali memperkuat sistem pertahanannya setelah kilang minyak Aramco di Arab Saudi dibombardir oleh pasukan Houthi Yaman. 

Di sisi lain, tingkat imbal obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun sempat menyentuh kisaran 2,5 persen pada perdagangan akhir pekan lalu dan menjadi yang tertinggi sejak 6 Mei 2019. Kenaikan tersebut dipicu kebijakan moneter agresif The Fed, dimana pasar memprediksi bank sentral AS akan menaikan suku bunga acuannya lebih agresif. 

Sepanjang hari ini Indeks LQ45 bergerak menguat sebesar 0,90 persen. Saham-saham yang mendominasi penguatan diantaranya BUKA, ASII, SMGR, BBNI, dan PTBA. Sedangkan saham-saham yang mendominasi penurunan diantaranya HRUM, KLBF, BRPT, INCO, dan ANTM.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement