Jumat 01 Apr 2022 23:58 WIB

Kadin: G20 Dorong Indonesia Jadi Tujuan Investasi Berbasis Inovasi

Kadin menilai Presidensi G20 dapat mendorong Indonesia tujuan investasi

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Arsjad Rasjid memberikan sambutan secara virtual dalam acara pertemuan pendahuluan atau B20 Inception Meeting,di Jakarta, Kamis (27/1/2022). Inception Meeting tersebut dihadiri oleh delegasi anggota G20 dan berlangsung 27 hingga 28 Januari 2022.Prayogi/Republika
Foto: Prayogi/Republika.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Arsjad Rasjid memberikan sambutan secara virtual dalam acara pertemuan pendahuluan atau B20 Inception Meeting,di Jakarta, Kamis (27/1/2022). Inception Meeting tersebut dihadiri oleh delegasi anggota G20 dan berlangsung 27 hingga 28 Januari 2022.Prayogi/Republika

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menilai Presidensi G20 dapat mendorong Indonesia menjadi tujuan investasi berbasis inovasi dari pemodal asing. Ketua Kadin Indonesia Arsjad Rasjid dalam pernyataan di Jakarta, Jumat, mengatakan potensi masuknya arus modal itu sangat besar mengingat arus investasi ke Indonesia tetap tumbuh, meski pandemi masih melanda.

Data menyatakan realisasi investasi Indonesia pada 2021 mencapai Rp 901,02 triliun atau tumbuh 9 persen (yoy) dibandingkan 2020 sebesar Rp 826,3 triliun. Belum lagi, rencana pabrikan kendaraan listrik asal AS, Tesla Inc, yang menyatakan ketertarikan untuk berinvestasi pada proyek power bank raksasa atau EnergyStorageSystem (ESS).

Pencapaian dan peluang tersebut yang membuat pemerintah berani untuk menargetkan masuknya investasi sebesar Rp 1.200 triliun pada 2022.

"Peluang mencapai angka tersebut tidak mustahil, apalagi ada dua momen potensial bagi Indonesia, dimana negara ini menjadi Presidensi G20 dan Business 20 (B20). Indonesia merupakan satu-satunya negara Asia Tenggara yang bisa menjadi tuan rumah G20-B20. Ini tentunya tidak akan disia-siakan untuk menarik investasi di segala bidang," kata Arsjad.

Ia juga memastikan investasi berbasis inovasi seperti teknologi digital harus diakselerasi, mengingat nilai pertumbuhan ekonomi digital pada 2025 diproyeksikan mencapai 146 miliar dolar AS."Kadin melihat digitalisasi ekonomi akan memainkan peran penting dan strategis di masa depan, dan karenanya Indonesia perlu bersiap diri lebih agresif. Terlebih lagi banyak tantangan yang akan dihadapi, baik itu persoalan teknologi, SDM, hingga regulasinya," katanya.

Untuk itu, ia mengharapkan adanya kemitraan publik-swasta dan penciptaan iklim yang kondusif bagi investor agar mampu memberikan dampak yang luas untuk mewujudkan misi Indonesia Emas 2045. Saat ini, Kadin telah ditunjuk sebagai penyelenggara untuk forum B20 dengan prioritas yang diusung sejalan dengan tema G20 yaitu kemajuan inovatif, inklusif dan pertumbuhan kolaboratif.

Khusus untuk forum B20, Arsjad mengatakan akan membuat Indonesia berkesempatan mendapatkan kepercayaan dari komunitas global dan menumbuhkan pusat investasi di kawasan Asia Tenggara. Sementara itu, sejumlah perusahaan sudah mengumumkan rencana investasi berbasis inovasi di Indonesia, salah satunya investasi dari konsorsium Hyundai Motor Company-LG Energy Solution senilai 1,1 miliar dolar AS untuk penciptaan ekosistem kendaraan listrik.

Dalam kesempatan terpisah, Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet ikut menyetujui bahwa inovasi berbasis inovasi merupakan salah satu prioritas yang harus dimunculkan dalam G20 dan B20 di Indonesia. Sejumlah korporasi global yang sejak tahun lalu telah berkomitmen menanamkan investasi di sektor hilir yang padat inovasi itu menjadi salah satu bukti akan pentingnya fokus tersebut.

"Investasi yang berbasis inovasi menjadi penting karena akan mengakselerasi pertumbuhan ekonomi. Mendukung hal ini perlu untuk mendorong kolaborasi, riset antara pemerintah dan swasta misalnya," ujar Yusuf.

Menurut dia, sektor hilirisasi juga memiliki dampak berantai yang besar karena tidak hanya menciptakan lapangan kerja, tetapi juga mengakselerasi penerapan teknologi baru yang mendorong penciptaan ekonomi inklusif dan berkelanjutan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement