EKBIS.CO, JAKARTA -- BUMN Asuransi Kredit Indonesia atau Askrindo meluncurkan aplikasi DigiAsk 4.0 guna menandai hasil transformasi perusahaan di bidang IT dalam rangka peningkatan layanan dan penetrasi ke segmen ritel. Dilansir dari Antara, Kamis (7/4/2022), Direktur Utama Askrindo Priyastomo dalam peluncuran DigiAsk 4.0 menjelaskan, Askrindo mengembangkan aplikasi-aplikasi berbasis digital platform dengan dukungan Askrindo Core System.
"Dengan adanya transformasi di bidang IT tersebut, dari sisi nasabah akan memperoleh kenyamanan, kemudahan serta kualitas SLA yang lebih baik lagi, dan bagi Askrindo sendiri akan meningkatkan kualitas dan keakuratan proses akseptasi dan pengajuan klaim dengan tetap menerapkan prinsip kehati-hatian serta manajemen risiko yang lebih terukur," kata dia.
Menginjak usianya yang ke-51 tahun ini, Askrindo juga telah melakukan sejumlah transformasi di berbagai bidang. Priyastomo menjelaskan di sisi bisnis, penerapan key account model dengan memanfaatkan trickledown bisnis turunannya menjadi sasaran pengembangan bisnis asuransi umum serta model bisnis B2B2C menjadi andalan perusahaan untuk mengembangkan pasar sasaran nonprogram pemerintah.
"Meskipun demikian, fokus usaha Askrindo pada segmen UMKM tidak pernah bergeser sejak perusahaan ini didirikan 51 tahun lalu. Peran Askrindo mendukung program kebijakan pemerintah tidak berubah sejak berdirinya perusahaan sampai saat ini. Yang berubah adalah bagaimana cara Askrindo melayani nasabah dengan adanya kemajuan di bidang IT dan komunikasi," kata dia.
Selain itu, transformasi di bidang organisasi juga telah dilakukan dengan membuat struktur organisasi itu agile mengantisipasi era VUCA.
"Kami memperkuat fungsi manajemen risiko, serta lebih memberdayakan fungsi aktuaria, dan membangun unit kerja transformasi, sehingga dapat lebih dinamis dan prudent dalam bisnis proses serta adaptif terhadap gejolak perubahan," ujarnya.
Selanjutnya, transformasi di bidang sumber daya manusia adalah dengan menata ulang roadmap Human Capital, mulai dari perekrutan, pengembangan karir melalui talent pool. Selain itu, para pegawai Askrindo juga menggunakan merit system berbasis KPI sehingga tercipta pegawai yang handal dan tangguh dalam menghadapi era VUCA dan digital dengan didukung budaya Askrindo ber-AKHLAK.
Proses transformasi Askrindo membuahkan kinerja yang meningkat dalam dua tahun terakhir di mana premi bruto tumbuh dari Rp6,422 triliun pada tahun 2020 menjadi Rp6,429 triliun 2021.
Hasil underwriting Rp2 triliun pada tahun 2020 menjadi Rp2,3 triliun di tahun 2021. Sementara itu, laba usaha meningkat signifikan dari Rp1,1 triliun di tahun 2020 menjadi Rp1,5 triliun di tahun 2021.
"Keseluruhan proses transformasi yang kami lakukan dalam menghadapi tantangan dan antisipasi dinamika perubahan kami wujudkan dalam semangat Moving On yang menjadi tagline di hari ulang tahun Askrindo yang ke-51," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengatakan Askrindo telah berhasil mencatatkan kinerja dan penghargaan-penghargaan yang positif di tengah segala tantangan yang dihadapi.
Kartika juga memberikan apresiasi sebesar-besarnya untuk manajemen yang terus berinovasi guna menghadapi dinamika yang terjadi di industri asuransi.
Industri asuransi dinilai memiliki tantangan tersendiri antara lain terkait pengembangan dan diferensiasi produk, peningkatan pelayanan yang tentunya dibutuhkan dengan didukung IT dan SDM yang andal.
"Untuk itu, bersama-sama dengan Holding Asuransi (IFG), saya terus mendukung upaya PT Askrindo untuk terus bertransformasi baik pada bisnis proses, SDM, IT dan organisasi," ujarnya.