Senin 11 Apr 2022 18:55 WIB

Sinergi Dorong Kopi Indonesia Ungguli Kopi Dunia

Antusiasme pengunjung terhadap kopi Papua sangat luar biasa.

Red: Hiru Muhammad
Pekerja menyortir biji kopi di salah satu gerai penjual kopi di Pasar Santa, Jakarta, Rabu (3/3). Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian (Kementan) telah menetapkan target produksi kopi nasional 2021 sebesar 834.750 ton, naik dari tahun 2020 sebanyak 769,7 ribu ton. (ilustrasi)
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pekerja menyortir biji kopi di salah satu gerai penjual kopi di Pasar Santa, Jakarta, Rabu (3/3). Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian (Kementan) telah menetapkan target produksi kopi nasional 2021 sebesar 834.750 ton, naik dari tahun 2020 sebanyak 769,7 ribu ton. (ilustrasi)

EKBIS.CO, JAKARTA--Kementerian Pertanian (Kementan) bersinergi untuk mendorong produksi kopi asal Indonesia mampu mengungguli Kopi-kopi dari berbagai negara di dunia. Upaya tersebut salah satunya dengan membawa kopi asli Papua ke pusat pameran kopi di Boston, Amerika Serikat. Pameran ini diberi judul specialty coffee expo dan digelar sejak tanggal 8 hingga 10 April 2022.

Perwakilan Atase Pertanian di Kedutaan Besar Indonesia untuk Amerika Serikat, Rachmad Poetranto mengatakan bahwa antusiasme pengunjung terhadap kopi Papua sangat luar biasa. Ribuan pungunjung itu tampak menikmati sajian kopi yang diberi nama wilchoff kopi, kitong kopi dan kopi mana.

Baca Juga

"Ketiga merek kopi tersebut menjadi primadona di stand kopi milik Kementan. Bahkan ketiganya menjadi produk kopi yang paling sering dikunjungi oleh para pengunjung mancanegara. Semua orang penasaran, kenapa rasa kopi ini bisa terletak di Asia," ujar Poetranto, Senin, 11 April 2022.

Untuk diketahui, wilchoff kopi tumbuh dari perkebunan kopi arabika di pegunungan Arfak, Papua Barat dan Dogiay, sementara kopi manna tumbuh dari dataran tinggi pegunungan Tengah Papua. Adapun untuk kitong kopi tumbuh dari dataran rendah, Kabupaten Kepulauan Yapen, Papua.

"Para pelaku usaha kopi Papua ini merupakan binaan Kementan yang tergabung dalam komunitas papua muda inspiratif berdasarkan Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2020 yang dikelola Stafsus Presiden, Billy Mambrasar," katanya.

Menurut Poetranto, program tersebut bagian dari program petani milenial yang disupervisi langsung Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo bersama dengan para Dirjen dibawahnya, dalam mendukung arahan Presiden Joko Widodo."Saat ini telah terdaftar hampir 2,000 anggota petani milenial Papua dan Papua Barat yang dibina Kementerian Pertanian," katanya.

Di lokasi, pameran ini berhasil mempertemukan para profesional, dan pebisnis serta pecinta kopi terbesar di Amerika Utara. Bahkan lebih dari 400 perusahaan kopi dan komoditas membawa serta produk-produk industri paling mutakhir dan menampilkan inovasi terdepan dalam kopi spesial.

"Kalau dihitung dari pre-order yang masuk, bersama-sama dengan merek kopi yang lain dari seluruh Indonesia, hampir 20 container lebih yang telah dipesan. Saya atas nama komunitas Papua Muda Inspiratif, petani muda kopi, coklat dan komoditas lain di Papua dan Papua Barat, mengucapkan terimakasih kepada Presiden Joko Widodo, Menteri Pertanian RI, Kedutaan Besar RI Amerika, Konjen New York, serta atase pertanian yang telah memfasilitasi kami untuk ada di sini," ujar Mey Osok, salah satu Pendiri Komunitas Papua Muda Inspiratif yang hadir langsung di Boston, memamerkan kopi-kopi asal Papua tersebut.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement