EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri ESDM Arifin Tasrif tak menampik kenaikan harga minyak dunia turut menaikan acuan CP Aramco untuk penentu harga elpiji. Dengan kenaikan harga elpiji nonsubsidi pada Maret lalu membuat masyarakat beralih ke elpiji subsidi.
"Peralihannya hari ini mencapai 40 persen," kata Arifin dalam RDP bersama Komisi VII DPR RI, Rabu (13/4/2022).
Arifin pun tak menampik dengan kondisi ini maka beban APBN akan semakin tinggi. Arifin mengatakan dalam waktu dekat Kementerian ESDM akan melakukan perhitungan ulang formula harga elpiji di pasaran.
"Dalam waktu dekat kami akan melakukan perubahan formulasi harga elpiji ini. Jika memang ketegangan geopolitik terus terjadi dan beban APBN semakin besar ya kami akan melakukan penyesuaian harga," ujar Arifin.
Arifin mengatakan saat ini realisasi CP Aramco sepanjang Januari hingga April mencapai 839,6 dolar AS per metrik ton. Padahal, APBN hanya mematok sebesar 569 dolar AS per metrik ton.
Namun, kata Arifin saat ini dirinya tak menampik penyaluran elpiji subsidi selama ini tidak tepat sasaran. Ia mengatakan, melalui Pertamina hari ini sedang melakukan uji coba penyaluran melalui aplikasi My Pertamina di 34 kabupaten kota.
"Pertamina sudah melakukan uji coba penjualan elpiji subsidi ini menggunakan My Pertamina," ujar Arifin.
Ini sebagai langkah awal sebelum nantinya akan mengarah pada skema penyaluran subsidi tertutup. Meski, kata Arifin sampai hari ini pemerintah belum bisa menjelaskan bagaimana mekanisme ini akan berlangsung dan kapan akan dilakukan.