EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, menyebut masyarakat Indonesia harus mencontoh rakyat Korea terkait loyalitas kepada produk bangsanya sendiri. Sikap seperti ini dikatakannya akan berdampak besar pada kemajuan nasional, seperti yang terjadi pada negeri ginseng tersebut.
"Kita harus contoh bangsa Korea, di mana mereka sangat fanatik dan loyal untuk menggunakan produk-produk hasil karya bangsanya sendiri. Dan terbukti Korea Selatan industrinya maju dan produk-produknya sekarang menguasai dunia," katanya usai pameran dan temu bisnis pengadaan barang/jasa pemerintah di Gedung Smesco Exhibition Hall, Jakarta, Senin (18/4/2022).
Pemerintah, disebutnya, dengan Instruksi Presiden (Inpres) No 2 tahun 2022, sedang berupaya meningkatkan percepatan penggunaan produk dalam negeri. "Nah, kita tadi dengan belanja APBN yang mencapai 15 persen dari PDB, kalau difokuskan untuk membeli produk dalam negeri ini akan memberikan kesempatan bagi produk-produk dalam negeri untuk meningkatkan kualitas produksi," ujarnya.
Selain berbagai upaya yang sedang dilakukan pemerintah, ia juga berharap agar masyarakat membeli atau menggunakan produk dalam negeri. Jika semuanya bergerak dan peduli dengan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI), ekonomi nasional akan lebih kuat.
"Jadi PDB kita sudah hampir Rp 18 ribu triliun. Jadi kalau masyarakat juga bersama dengan pemerintah berkontribusi membeli belanja produk dalam negeri, produk UMKM, ini akan memperkuat industri nasional," terangnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo resmi menandatangani Instruksi Presiden (Inpres) No 2 tahun 2022 pada 30 Maret 2022, dalam rangka percepatan peningkatan penggunaan produk dalam negeri dan produk Usaha Mikro, Usaha Kecil (UMKM) dan Koperasi untuk menyukseskan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) pada pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
Dalam instruksi itu, para menteri dan kepala daerah bersama-sama harus mendukung pencapaian target belanja APBN dan APBD Tahun Anggaran 2022 paling sedikit Rp 400 triliun untuk produk dalam negeri dengan prioritas produk usaha mikro, usaha kecil, dan koperasi.
Pada kesempatan yang sama Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Johnny Gerard Plate, memastikan kementeriannya mengalokasikan lebih dari 60 persen dari total anggaran 2022 untuk belanja produk-produk buatan dalam negeri, khususnya produk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Hal tersebut dikatakannya sebagai dukungan nyata Kementerian Kominfo dalam menggunakan produk dalam negeri.
Pembiayaan Kominfo untuk belanja produk dalam negeri, diungkap Johnny, adalah sebesar lebih dari Rp 16 triliun, dari Rp 25 triliun total anggaran yang ada. “Kemarin saya diinformasikan (oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Kominfo) bahwa 60 persen anggaran, untuk produk dalam negeri,” ujar Menkominfo.
Alokasi tersebut lebih besar dari target belanja anggaran Kementerian dan Lembaga (K/L) untuk produk dalam negeri setiap tahun, yang minimal sebesar 40 persen. Jumlah tersebut dikatakan Johnny tak lepas dari peranan jajaran pejabat Kementerian Kominfo, khususnya Sekretaris Kementerian Kominfo yang telah berupaya keras menelaah dan memilah anggaran untuk kemudian mengalokasikannya ke belanja produk dalam negeri.
“Saya berterima kasih juga kepada Sekretaris Jenderal Kominfo Ibu Mira (Tayyiba), yang bekerja secara serius dan sungguh-sungguh untuk menelaah dan memilah anggaran Kominfo per tahun, berapa yang bisa dipakai untuk belanja produk dalam negeri,” katanya.
Selanjutnya dari alokasi tersebut, Kementerian Kominfo akan memilah dan mengalokasikan, untuk produk sektor industri yang menjadi domain Kementerian Perindustrian dan produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang menjadi wilayah Kementerian Koperasi dan UKM. Menkominfo pun berharap langkah Kementeriannya dengan alokasi melebihi target, bisa dicontoh K/L lain, sehingga roda perekonomian khususnya pelaku UMKM terus bergerak.
Jika semua kementerian dan Lembaga mengalokasikan hingga 60 persen anggarannya untuk belanja produk dalam negeri, angka belanja pemerintah tersebut diproyeksi lebuh dari Rp 1.400 triliun. “Kalau semuanya (K/L) bersemangat seperti itu, maka dari Rp 2.800 triliun (APBN 2022) tinggal dikalikan 60 persen. Berapa banyak, lebih jauh di atas Rp 1.400 triliun, seperti yang disampaikan oleh Bapak Presiden,” jelasnya.