EKBIS.CO, JAKARTA -- Direktur Utama PT Dahana Wildan Widarman mengatakan, perusahaan saat ini terus berinovasi untuk memperkuat Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) dan Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan (Alpalhankam) Nasional. Hal ini Wildan sampaikan sebelum peluncuran holding BUMN industri pertahanan atau Defend ID oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (20/4).
Wildan menyampaikan produk unggulan Dahana antara lain Bomb P Series hasil kolaborasi dengan Sari Bahari, Roket R-HAN 122B yang merupakan produk konsorsium roket nasional yang digawangi PT Dahana, PT Pindad, PT Dirgantara Indonesia dan BRIN yang mana Dahana bertugas pada bagian bahan pendorongnya (propelan) beserta kendaraan peluncurnya yang berkolaborasi dengan SAS Aero Sishan.
Sementara itu ditampilkan juga produk-produk litbangnya seperti Rudal Panggul (Manpads) Merapi, Senjata Lawan Tank (SLT), dan berbagai inovasi produk lainnya. "Untuk memenuhi peralatan tempur Angkatan Udara kami menyediakan Bomp P Series yang biasanya diaplikasikan pada pesawat tempur seperti Sukhoi," ucap Wildan.
Wildan menyampaikan, dengan bahan peledak TNT, Bom P Series yang terdiri atas Bom P-100L, P-250L, dan P-500L memiliki kemampuan ledak dengan efek pecahan yang dapat menghancurkan bangunan, serta benda bergerak di area yang luas.
Sementara itu, untuk mendukung pasukan infanteri, Dahana juga mengembangkan alat Senjata Lawan Tank (SLT) yang 100 persen buatan lokal berkolaborasi dengan Harrif Daya Tunggal Engineering.
"Pada saat uji coba, senjata panggul pemusnah tank itu dapat menjangkau jarak hingga 300 meter, dan masih terus disempurnakan hingga mampu mengenai target secara presisi dengan kecepetan dan jangkauan tembak yang dibutuhkan," ungkap Wildan.
Wildan mengatakan Dahana juga memiliki Rudal Panggul hasil kolaborasi bersama dengan Cirnov UAD dan Dislitbang AD yang dapat mencapai sasaran hingga 3 km.
Wildan juga menambahkan, Dahana juga aktif melakukan uji coba peroketan, Dahana saat ini telah berhasil melakukan uji coba roket tanpa asap pertama di Indonesia atau propelan smokeless, yang nantinya juga akan diaplikasikan pada roket-roket pertahanan lain yang diproduksi Dahana.
"Selain bahan peledak militer, Dahana juga tetap melakukan berbagai upaya untuk memajukan industri bahan peledak di sektor komersil berbasis dual use of technology dari Asam Nitrat pekat," ucap Wildan.
Menurut Wildan, turunan asam nitrat untuk sektor militer terdapat spherical powder propellant untuk isian peluru yang mana Dahana dengan Pindad berkolaborasi dan tinggal selangkah lagi kemandirian propelan dapat terwujud.
"Kami mohon dukungan Bapak Presiden, kami mengharapkan ada injection oleh pemerintah," harap Wildan.
Saat ini, Dahana juga tengah membangun Pabrik Amonium Nitrat di Bontang Kalimantan Timur yang rencananya akhir tahun ini rampung.
"Selain itu kami sudah menyelesaikan pembangunan Pabrik Elemented Detonator sebagai bahan baku detonator dan kami mohon perkenan Bapak untuk meresmikan Pabrik tersebut," ungkap Wildan.
Setelah mengunjungi booth Defend ID, Jokowi memberikan sambutan dan merilis peresmian nama dan logo Defend ID, sekaligus menyaksikan berbagai proses kerjasama antara Defend ID dan stakeholder, serta turut meresmikan Pabrik Elemented Detonator yang dibangun Dahana di kawasan Energetic Material Center, Subang.
"Semoga dengan diresmikannya Defend ID oleh Presiden Joko Widodo, negara kita dapat bersaing dengan negara-negara maju, dan tentunya akan meningkatkan perekonomian serta bargaining Indonesia di mata internasional," kata Wildan.