EKBIS.CO, BANDUNG -- Menteri BUMN Erick Thohir mengecek langsung operasi pasar minyak goreng murah dengan merek Nusakita yang dilaksanakan di halaman Gedung Budaya Sabilulungan, Kabupaten Bandung, Sabtu (23/4/2022) siang. Ia pun menyempatkan untuk berdialog bersama warga yang berjumlah puluhan dan tengah mengantre bahkan langsung melayani warga.
"Jadi BUMN bersama PTPN Group yang khususnya hari ini PTPN VIII kita melakukan operasi minyak goreng tentu bukan sesuatu yang istilahnya masif tetapi kita lakukan di setiap titik karena kita tidak mau terjadi kerumunan yang terlalu panjang tapi rakyat bisa mendapatkan akses dari pada harga yang baik. Tentu harga lebih murah dari harga pasaran," ujarnya disela-sela peninjauan kepada wartawan.
Operasi pasar minyak goreng murah yang digelar, ia mengaku sudah dilaksanakan sejak 4 bulan terakhir di berbagai wilayah di Indonesia. Pihaknya berharap operasi pasar minyak goreng murah dapat mengimbangi pasar.
"Kita sudah lakukan dari 4 bulan lalu di berbagai titik, di Jawa Barat saya rasa sudah ke tiga kali Cianjur pernah, ada dua titik. Di Jawa Timur di Malang di Lampung di Sumatera Selatan. Kita coba mengimbangi pasar," katanya.
Ia mengungkapkan Bulog dan ID Food Holding BUMN pangan diberi tugas oleh menteri perdagangan, menteri perindustrian dan Menko Perekonomian bersama pihak swasta untuk mendistribusikan minyak goreng. Selain itu seperempat produksi PTPN dijadikan untuk minyak goreng.
"Produksi minyak goreng kita tidak memproduksi tapi mengubah seperempat untuk dijadikan minyak goreng dan ini kita dorong terus dan khususnya untuk curah sekarang kita penetrasi sampai 18 persen dari kebutuhan curah kita lakukan dengan kualitas yang dipertanggungjawabkan," katanya.
Erick pun mengapresiasi kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyetop ekspor bahan minyak goreng maupun minyak goreng. Kebijakan tersebut diharapkan dapat menyeimbangkan pasar minyak goreng di Indonesia.
"Alhamdulillah kemarin bapak presiden sudah menyetop ekspor bahan untuk minyak goreng dan minyak goreng. Tentu ini bagian dari bagaimana bapak presiden meyakini penting keseimbangan pasar," katanya.
Ia menambahkan saat ini harga kelapa sawit tengah melonjak disebabkan ketidakseimbangan pasar. Ia menyebut banyak negara-negara lain yang kesulitan memperoleh minyak. "Tentu ada minyak lainnya selain yang diproduksi kelapa sawit. Di sini yang pasti kita berupaya hadir," katanya.
Sementara itu Direktur PTPN VIII Didik Prasetyo mengatakan pihaknya menyalurkan kurang lebih 2.000 liter minyak goreng Nusakita kualitas premium yang dijual dengan harga Rp 19.000. Pihaknya berharap dapat membantu masyarakat Kabupaten Bandung melalui penyaluran minyak goreng murah.
"Meski harga di bawah pasaran namun tetap kualitas premium. Harga minyak goreng yang melambung tinggi menjadi momen tepat bagi PTPN group berkontribusi memudahkan masyarakat tetap dapat mengkonsumsi minyak goreng," katanya.