Senin 25 Apr 2022 08:44 WIB

KTNA Tegaskan tidak Ada Mafia Benih

Benih yang beredar adalah benih bersertifikat BPSB sehingga terkontrol

Red: Gita Amanda
Petani menebarkan benih padi menggunakan alat tanam benih langsung (tabela), (ilustrasi). Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Nasional Yadi Sofyan Noor menegaskan, tidak ada praktek mafia benih padi dan jagung.
Foto: ANTARA/Abriawan Abhe
Petani menebarkan benih padi menggunakan alat tanam benih langsung (tabela), (ilustrasi). Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Nasional Yadi Sofyan Noor menegaskan, tidak ada praktek mafia benih padi dan jagung.

EKBIS.CO, JAKARTA -- Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Nasional Yadi Sofyan Noor menegaskan, tidak ada praktek mafia benih padi dan jagung. Ia menjamin hal ini karena petani menggunakan benih unggul dan melakukan praktek pemupukan berimbang.

“Tuduhan adanya mafia bibit tidak begitu jelas konteksnya dan tidak mendasar. Mana fakta yang Pak Menteri BUMN Erik Thohir bahwa ada mafia. Ini substansinya yang harus ada, bukan dukung dan lainnya. Fakta di lapangan tidak ada masalah bibit, tidak ada keluhan petani tentang bibit, harga bibit di pasaran juga normal-normal saja, tidak terdengar ada mafia bibit. Juga tidak ada mafia pupuk," demikian dikatakan Sofyan di Jakarta, seperti dalam siaran pers, Senin (25/4/2022).

Baca Juga

Sofyan menegaskan kenyataannya, benih atau bibit yang beredar adalah benih bersertifikat Balai Pengawsan dan Sertifikasi Benih (BPSB) sehingga terkontrol dan memiliki produktivitas yang cukup tinggi. Dirinya pun tidak menampik akan adanya keluhan petani terkait pupuk subsidi. Namun demikian, hal ini masalahnya bukanlah kelangkaan, tapi memang alokasinya yang kurang sedangkan kebutuhan petani lebih banyak.

"Kami juga tidak pernah mendengar dan bahkan sudah membuktikan bahwa di lapangan tidak ada mafia bibit. Pengadaan bibit sudah melalui e-Katalog dan harga sudah dipastikan, sehigga terkontrol," bebernya.

Sofyan menjelaskan mafia bibit adalah kelompok orang/lembaga yang memonopoli dalam mengatur supply-deman pemasaran bibit. Pada faktanya pasar bibit merupakan open market.

"Artinya, siapapun bisa mengakses pasar bibit. Jadi tidak ada mafia bibit. Kalau memang ada mafia, saya digarda terdepan membasmi dan memberantas habis mafia-mafia itu. Kita semua sepakat bahwa mafialah yang merusak kehidupan petani dan ekonomi nasional," pungkasnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement