EKBIS.CO, JAKARTA -- Open Banking adalah mekanisme penyediaan akses data nasabah secara aman yang melalui penggunaan teknologi Application Programming Interface (API). Data nasabah juga berkaitan dengan identitas dan transaksi yang dimiliki. Pihak ketiga dapat mengakses data-data tersebut melalui sambungan yang dihadirkan, dengan persetujuan dari nasabah.
Sementara itu, Open Banking API merupakan sebuah mekanisme penyediaan konektivitas antara lembaga keuangan dengan pihak ketiga untuk dapat mengakses data-data nasabah. Di Indonesia, pengembangan Open Banking API telah diimplementasi oleh beberapa bank, termasuk BCA, BRI, Permata Bank, BNI, CIMB Niaga, Mandiri, dan beberapa lainnya.
Demi mengamankan lalu-lintas transaksi, regulator juga menekankan standar keamanan yang tinggi pada sistem API yang diterapkan, baik melalui sertifikasi keamanan/privasi data serta tata kelola yang baik.
Manfaat Open Banking API bagi pihak ketiga dan perbankan
Terdapat beberapa manfaat yang bisa didapat pihak ketiga dari adanya Open Banking API ini, di antaranya:
1. Mendorong inovasi layanan keuangan; berbekal data nasabah dan transaksi yang dimiliki, pengguna Open Banking API dapat berkreasi menghadirkan inovasi produk keuangan yang dibutuhkan masyarakat. Contohnya, untuk memudahkan proses pembayaran di situs e-commerce, menghadirkan layanan pembayaran dengan kartu di aplikasi hiburan, dan sebagainya.
2. Sumber data komprehensif; data-data yang didapat dari konektivitas API jelas merupakan data yang tervalidasi dan up-to-date. Data tersebut memungkinkan inovator untuk bisa memanfaatkannya sebagai big data untuk berbagai tujuan spesifik misalnya untuk menganalisis nasabah dan tren spending yang dimiliki.
3. Kepatuhan dan standar yang tinggi; lembaga keuangan seperti perbankan memiliki kepatuhan yang tinggi di segala aspek, mulai dari tata kelola, perlindungan data, keamanan sistem, dan lain-lain. Hal ini akan mendorong para mitranya untuk mengikuti standar yang mereka miliki.
4. Kenyamanan dan keyakinan konsumen; pada dasarnya dengan menggunakan Open Banking API membuat nasabah dengan akun/rekening yang dimiliki bisa bertransaksi di berbagai layanan tanpa harus membuat baru. Variasi sistem pembayaran ini menjadi salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan pengembang layanan digital untuk meningkatkan retensi pelanggan.
Sementara bagi penyelenggara layanan Open Banking API seperti perbankan, manfaat yang akan didapat seperti:
1. Sumber pendapatan baru; beberapa penyedia layanan mengenakan biaya per transaksi untuk setiap implementasi API yang digulirkan. Semakin banyak platform yang mengadopsi, dan semakin banyak transaksi yang terjadi. Hal tersebut memberikan kemungkinan penyedia layanan untuk bisa mendapatkan banyak pemasukan dari sini.
2. Meningkatkan basis nasabah; beberapa aplikasi digital kini memungkinkan penggunanya untuk bisa melakukan berbagai macam hal terkait layanan perbankan, mulai dari membuka rekening, melakukan pembayaran, mengajukan kredit, dan sebagainya. Hal ini berpotensi menggiring calon nasabah baru dari basis pengguna layanan digital terkait untuk turut menjadi nasabah bank penyedia Open API tersebut.
3. Melengkapi ekosistem produk; layanan perbankan dapat menempel di berbagai aplikasi konsumer dan bisnis. Ini membuat ekosistem produk yang terafiliasi menjadi lebih beragam, sehingga menghadirkan value added tersendiri bagi nasabahnya.
4. Mendekatkan diri dengan konsumen; layanan Open Banking API dapat memanjakan para nasabah untuk mengoptimalkan akun yang dimiliki bisa digunakan untuk bertransaksi di mana saja.
Layanan Account Aggregation dalam Open Banking
Account Aggregation menjadi salah satu hasil inovasi produk Open Banking. Account Aggregation adalah sebuah platform teknologi yang memungkinkan pelaku fintech untuk membangun profil finansial dari penggunanya. Caranya dengan mengagregasi atau menghubungkan akun-akun keuangan yang dimiliki, seperti rekening bank dan e-money. Secara teknis, pengembang Account Aggregation akan memanfaatkan Open Banking API agar terhubung dengan berbagai data-data perbankan.
Dengan mengimplementasikan layanan Account Aggregation, institusi finansial bisa melihat histori atau data terkait keuangan yang dimiliki calon nasabahnya, serta mendapatkan insight penting dari data-data yang terkumpul. Dalam penggunaannya, konsumen turut memegang kendali penuh atas data yang dimiliki, sehingga bisa memilah akun-akun mana saja yang dapat dihubungkan.
Secara teknis penerapannya, Account Aggregation dihubungkan ke backend aplikasi melalui sambungan API yang aman dan sederhana. Account Aggregation dapat diterapkan ke berbagai use case, mulai dari layanan keuangan personal seperti aplikasi wealth tech, aplikasi pinjaman, sampai dengan bank digital.
Finantier sebagai pengembang Open Finance juga berkomitmen untuk turut andil dalam menggulirkan inovasi produk. Selain Account Aggregation, terdapat produk-produk infrastruktur teknologi lain yang telah dan akan dihadirkan, di mana dalam pengembangannya juga turut memanfaatkan Open Banking API.