EKBIS.CO, JAKARTA -- Wisata religi dan perjalanan diyakini bakal menjadi incaran para pemudik yang berlibur pada momen Lebaran tahun ini. Setelah dua tahun kegiatan mudik sepi, di tahun ketiga pandemi, pemerintah kembali membebaskan masyarakat untuk melakukan mudik.
Ahli Strategi Pariwisata Nasional, Taufan Rahmadi, mengatakan, pemerintah pusat dan daerah, serta pelaku pariwisata harus dapat mempersiapkan akses destinasi wisata hingga amenitasnya sebaik mungkin agar manfaat perputaran ekonomi yang dirasakan semakin besar.
Taufan mengatakan, mengunjungi objek-objek wisata religi yang banyak ditemukan di daerah non pusat kota akan menjadi favorit para pemudik. Seperti contoh, makam para ulama walisongo, makam para pahlawan syuhada dan masjid-masjid kuno yang memiliki cerita sejarah dalam peradaban masuknya Islam ke Indonesia.
Namun, Taufan menekankan, kekayaan wisata religi di bumi Nusantara bukan hanya yang berkenaan dengan agama Islam namun agama lain.
"Mengingat ribuan tahun silam di Nusantara telah ada kerajaan Hindu dan Budha, maka wisata religi pun erat dengan kedua agama tersebut. Sebut saja Candi Borobudur, Mebdut, dan banyak lagi candi lainnya," katanya kepada Republika.co.id, Senin (25/4/2022).
Sementara, untuk wisata road trip atau perjalanan, destinasi yang akan banyak dikunjungi seperti taman nasional pegunungan, air terjun, hutan, pantai, bahkan wisata kuliner yang dapat disinggahi sepanjang perjalanan mudik melalui jalur darat.
Taufan mencatat, jalur mudik utama yang menjadi terfavorit dilalui yakni jalu selatan Jawa. Jalur mudik lebaran ini memiliki panjang 1.546,78 km dan melewati 23 Kabupaten. Titik awal Jalur Selatan dimulai dari Kabupaten Serang dan berakhir di Kabupaten Banyuwangi.
Kedua, jalur utara Jawa, Jalur Utara Jawa memiliki panjang sekitar 1.300 km dan menjadi salah satu rute terpadat selama mudik lebaran. Jalur ini melewati 5 provinsi, yakni Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
"Ketiga, Jalur mudik Jawa Sumatera, jalur ini harus menggunakan kapal di dlam melewatinya dan membentang dari Lampung hingga Aceh," ujarnya.
Lalu yang keempat, jalur Jawa Bali Nusa Tenggara , rute ini juga mengandalkan transportasi laut di dalam melintasinya, mulai dari Ketapang Banyuwangi sampai pelabuhan Padang Bai Bali disaat menyeberang ke Lombok.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Perhubungan mencatat akan ada 85,5 juta penduduk Indonesia yang akan melakukan mudik pada Lebaran 2022. Sedikitnya, ada sejumlah 49,9 juta pemudik atau 58,4 persen dari angka perkiraan pemudik berasal dari Pulau Jawa.
Sebagai catatan, hampir keseluruhan dari pemudik lebih menggunakan jenis kendaraan pribadi untuk melakukan perjalanan ke kampung halamannya. Taufan mengatakan, jumlahnya bisa mencapai 47 persen, atau sekitar 40 juta lebih orang. Kemudian disusul transportasi umum darat sebanyak 31 persen.
Bank Indonesia juga memprediksi perputaran uang dari aktivitas mudik di saat Lebaran 2022 dapat menembus Rp. 8.000 triliun, tumbuh 4,26 persen dibanding perputaran uang pada bulan-bulan biasanya yang sekitar Rp7.672,4 triliun.
"Diperbolehkannya liburan mudik ini sejalan dengan tren kebangkitan pariwisata global yang telah lebih membuka diri bagi para wisatawan untuk melakukan perjalanan dengan hidup berdampingan dengan Covid-19," kata Taufan.