EKBIS.CO, JAKARTA-- Saham PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) yang berada pada rasio PBV di bawah satu kali dinilai masih sangat murah. Mengacu pada kinerja perseroan pada kuartal I 2022, BBTN disebut merupakan saham bagus yang salah harga.
“Rasio PBV BBTN masih murah, undervalue. Jika dibandingkan bank lainnya, BBTN punya ruang kenaikan lebih besar,” ujar Financial Expert Ajaib Sekuritas Yazid Muammar, Selasa (26/4/2022).
Menurutnya, rasio PBV saham BBTN yang di bawah satu kali tergolong sangat murah. “Ini saham bagus, tapi salah harga,” ucapnya.
Menurut Yazid, laporan keuangan BBTN pada kuartal I 2022 sangat positif, sehingga investor merespon positif hal tersebut dengan kenaikan saham BBTN lebih dari enam persen dalam dua hari.
Dia menilai, kinerja positif BBTN tak lepas dari kemampuan industri properti dan perumahan yang terbukti tangguh melewati krisis ekonomi akibat pandemi sejak dua tahun lalu. Saat sektor ekonomi lain terpuruk, industri properti bukan hanya mampu bertahan, tapi juga menjadi tulang punggung pemulihan ekonomi nasional.
“Jadi, ketika pandemi berlalu dan sektor ekonomi lain mulai bangkit, industri properti bisa berlari lebih kencang,” kata Yazid.
Sementara itu, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan. pertumbuhan kinerja BBTN disinyalir menjadi pendorong harga saham pada perdagangan bursa saham dalam dua hari terakhir.
“PBV di bawah satu kali atau saya lihat saat ini 0,8 kali, masih undervalue dan menjadi kesempat buat investor untuk membeli saham BBTN, selain karena kinerjanya yang meningkat,” katanya.
Selain kinerja yang solid, beberapa katalis positif bisa menjadi pertimbangan investor dalam membeli saham BBTN. Manajemen BBTN menegaskan tengah merampungkan superapp yang menjadi platform bersama seluruh ekosistem industri properti dan perumahan. BTN juga sudah memperbarui aplikasi BTN Property yang membuat perusahaan mampu memperluas akses pasar ke segmen milenial sekaligus memangkas proses persetujuan kredit.
Katalis positif lainnya merupakan rencana penambahan modal melalui penerbitan saham baru. Adapun tambahan modal ini membuat rasio kecukupan modal meningkat menjadi di atas 25 persen, sehingga memberi ruang lebih besar bagi BBTN dalam menjalankan agenda pemerintah di pengadaan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
“Agenda rights issue sangat penting dan membawa BTN ke level lebih tinggi dan ini sebagai peluang buat BTN ekspansif di tengah kebangkitan sektor properti,” kata Direktur PT Ekuator Swarna Investama dan Ketua Bidang Pendidikan, Hans Kwee.