EKBIS.CO, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Pengembangan Otonomi Daerah Sarman Simanjorang mengatakan dalam perjalanan mudik akan berdampak pada sektor usaha restoran, warung makan dan oleh oleh khas daerah ke kota tujuan mudik. Ketua Umum DPD HIPPI DKI Jakarta itu memperkirakan akan terjadi perputaran uang dikisaran 28 sampai dengan 42 triliun rupiah selama libur Idul Fitri ini.
"Dengan asumsi jika jumlah yang mudik sekitar 85 juta orang dan rata rata per keluarga tiga orang maka jumlah yang mudik lebih kurang 28 juta keluarga," katanya dalam keterangan tertulis, Sabtu (30/4/2022).
Dia melanjutkan jika rata-rata per keluarga membawa minimal Rp 1 juta saja maka uang yang mengalir ke daerah paling sedikit 28 triliun. Lalu, kalau membawa rata-rata 1,5 juta per keluarga maka potensi perputaran dikisaran 42 triliun.
"Disini saya menghitung angka yang moderat dan minimal,mengingat sebahagian besar keuangan masyarakat yang masih belum pulih dan belum semua. Mendapatkan THR,namun semangat pulang kampung akibat dua tahun tidak bersilaturahmi menjadi dorongan hati yang tidak dapat terbendung," kata diq.
Uang yang mengalir ke daerah mudik tersebut sekitar 25 persen dari uang tunai yang disiapkan Bank Indonesia untuk kebutuhan selama Idul Fitri 2022 sebesar 175,2 triliun yang meningkat 13,42 persen dari periode yang sama tahun 2021.
"Uang tersebut sekitar 58 persen mengalir paling banyak di Pulau Jawa antara lain ke Jawa Timur, Jawa Tengah,Jawa Barat,Jogyakarta,Jabodetabek dan Banten. Kemudian ke wilayah Sumatera,Sulawesi,Kalimantan, Bali, NTB dan Maluku/Papua," kata dia.
Ia menambahkan perputaran uang yang sangat besar ini akan menggenjot tumbuhnya konsumsi rumah tangga yang sangat tajam dan akan memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional di kuartal II-2022 yang ditargetkan sebesar 7 persen.
Jika hal ini tercapai tentu akan dapat memberikan kontribusi terhadap target pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2022 sebesar 5 sampai dengan 5,5 persen. Artinya momentum Idul Fitri tahun ini akan memberikan dampak yang sangat besar terhadap pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional.
"Tentu dari pelaku usaha berharap agar masyarakat agar tetap prokes selama perjalanan mudik dan merayakan Idul Fitri bersama keluarga di kampung halaman. Saat ini kita belum bebas dari Covid 19,disiplin kita semua sangat diharapkan agar pasca liburan Idul Fitri tidak terjadi kasus baru lonjakan Covid-19 yang akhirnya akan menghambat proses pemulihan ekonomi," kata dia