Penerapan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG) memungkinkan PT Bank Mandiri Taspen (yang lebih dikenal dengan nama Bank Mantap) menjalani tahun penuh tantangan dengan capaian kinerja positif. Peningkatan kinerja Bank Mantap ⸺perusahaan hasil kolaborasi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. dengan PT Taspen (Persero)⸺ juga diiringi dengan praktik prudential banking.
Direktur Utama Bank Mantap Elmamber Petamu Sinaga menjelaskan bahwa penerapan prinsip-prinsip GCG merupakan unsur penting dalam industri perbankan dan menjadi suatu kebutuhan bagi bank mengingat tantangan dan risiko yang dihadapi semakin meningkat dan kompleks. “Implementasi tata kelola sebagai sebuah sistem dilakukan melalui proses internal yang melibatkan seluruh tingkatan dan jenjang organisasi, terutama pada direksi dan dewan komisaris,” kata Elmamber, yang diangkat sebagai dirut sejak 19 Januari 2021.
Meskipun kondisi perekonomian kurang kondusif akibat pandemi Covid-19 yang berkepanjangan, Bank Mantap secara umum berhasil membukukan pertumbuhan kinerja yang solid di tahun 2020. Selama tahun 2020, bank ini berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp 25,66 triliun, meningkat 26,31% dibandingkan tahun sebelumnya.
Jumlah dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun Bank Mantap juga mengalami peningkatan, yakni sebesar Rp 7,72 triliun atau 38,85%, dari Rp 19,86 triliun di tahun 2019 menjadi Rp 27,58 triliun di tahun 2020. Di tahun 2020, bank ini berhasil pula mencatat pertumbuhan aset sebesar 30,23% menjadi Rp 35,09 triliun.
Kolektibilitas perusahaan pun masih sangat baik, yang merupakan hasil dari prinsip prudential banking yang telah dijalankan selama tahun 2020. Rasio non performing loan (NPL) net dapat dijaga di angka 0,11%, yang berarti turun dari level 0,23 pada tahun 2019. Menurut Elmamber, kualitas kredit yang masih on track ini didukung adanya kebijakan relaksasi dan restrukturisasi kredit yang digulirkan OJK serta penyaluran kredit yang lebih selektif ke sektor yang relatif aman.
Elmamber bersyukur bahwa ketahanan permodalan Bank Mantap tetap terjaga di tengah meningkatnya risiko kredit. Capital adequacy ratio (CAR) di akhir Desember 2020 tetap tinggi, yakni 17,36%, alias masih berada di atas threshold 14% yang ditetapkan regulator. “Dari sisi rasio profitabilitas, ROA dan ROE on track sesuai dengan target yang ditetapkan sehingga bisa diartikan Bank Mantap masih konsisten dalam menghasilkan profit bagi para shareholder,” Elmamber menandaskan.
Sesuai dengan Corporate Plan 2017-2021, Bank Mantap akan menjalankan sepuluh strategi inisiatif utama untuk mewujudkan sejumlah sasaran di tahun 2021 demi menjadi the best pension business bank in Indonesia. Strategi yang ditetapkan adalah fokus pada produk dan layanan sesuai dengan kebutuhan, dan sesuai dengan segmennya, serta memberikan imbal hasil yang optimal dan layanan kemudahan.
Dalam rangka mendukung sustainability growth ke depan, saat ini Bank Mantap sedang menyusun Corporate Plan 2021-2025. Visi lima tahunnya: Leading Senior Citizen Ecosystem Bank In Indonesia.
Untuk mempertahankan kinerja optimalnya, bank ini secara berkesinambungan menginovasi produk dan layanan. Misalnya, dengan menghadirkan Kredit Mantap Pensiun, Mantap Debit, dan Tabungan Si-Mantap. Selain itu, juga melakukan pengembangan sistem untuk mempercepat proses kredit melalui Mantap Originating Apps (MONA), sehingga pelayanan kepada nasabah lebih cepat.
Ada pula aplikasi monitoring kredit para pensiun yang memudahkan tracking mutasi, serta menampilkan informasi lainnya. Juga ada pengembangan Asset Liability Management (ALM) System.
Manajemen bank ini meyakini inovasi produk dan layanan tidak akan berjalan tanpa ada pengembangan human capital. Ada beberapa kegiatan yang telah dilaksanakannya dalam rangka meningkatkan kapabilitas setiap karyawan dan penguatan budaya perusahaan.
Lalu, untuk mendukung pengembangan bisnis bank ini, manajemen memandang perlu dukungan teknologi informasi (TI) yang memadai. Menurut Elmamber, hal itu mengacu pada IT Blueprint Digital Banking yang telah diselaraskan dengan Corporate Plan serta Information Technology Strategic Plan.
Bank Mantap telah membangun platform digitalisasi yang merupakan arsitektur aplikasi yang terintegrasi untuk meningkatan kemampuan dalam operasional dan pengembangan. Ini meliputi platform channel web and mobile, integration, business logic and flow, security, serta data and analytics.
Secara keseluruhan, kata Elmamber, pihaknya secara konsisten akan memperkuat sistem melalui pengembangan jaringan kantor dengan penambahan titik supervisi, mengembangkan TI, menjaga produktivitas selaras dengan pengembangan kapabilitas SDM, dan memperkuat sistem manajemen risiko. “Ke depannya, kami tetap berkomitmen untuk selalu memberikan yang terbaik guna pencapaian kinerja secara berkelanjutan,” ujar Elmamber.
Dalam penilaian CGPI yang dilakukan IICG dan SWA, kali ini (2021) Bank Mantap kembali meraih predikat “Most Trusted ” (Sangat Terpercaya) dengan skor total 88,87. Pencapaian predikat “Most Trusted” ini mengulangi pencapaian sebelumnya: pada 2019 meraih skor 85,8 dan pada 2020 mencapai skor 87,44. (*)
Jeihan K. Barlian