EKBIS.CO, JAKARTA -- Holding BUMN Pangan, ID Food menyiapkan sejumlah langkah pencegahan untuk antisipasi dini penyebaran wabah penyakit mulu dan kuku (PMK) pada hewan ternak yang ditemukan di Jawa Timur.
Upaya pencegahan khususnya dilakukan di peternakan yang dikelola anak usaha, PT Berdikari kandang sapi yang dimiliki seluruh anggota holding.
“Sesuai arahan pemerintah untuk lakukan pencegahan, pengawasan dan pengendalian untuk memberikan proteksi kepada hewan ternak,” kata Direktur Utama ID Food, Frans Marganda Tambunan, dalam keterangan resminya, Ahad (8/5/2022).
Frans mengatakan ID Food terus melakukan pengawasan dan monitoring serta sosialisasi pencegahan kepada seluruh mitra perseroan, termasuk asosiasi pedagang dan mitra peternak.
Di antara beberapa langkah pencegahan dengan tidak melakukan pemasukan ternak di wilayah yang terduga terdampak PMK, karantina atau isolasi terhadap ternak yang baru datang atau pindah dari lokasi kandang lain, serta menggunakan prosedur biosecurity yang ketat pada wilayah kawasan peternakan yang dikelola anak usaha Berdikari.
Di sisi lain, mengupayakan vaksin terhadap ternak sapi dan domba dan upaya pencegahan lainnya.
“Kami memastikan peternakan sapi yang dikelola ID Food aman dan bebas dari wabah, berdasarkan operasi pasar dan koordinasi kami dengan asosiasi pedagang dan mitra, stok ketersediaan daging sapi tersedia," ujarnya.
Direktur Utama PT Berdikari, Harry Warganegara menambahkan pasca-Lebaran, pihaknya terus mendistribusikan pasokan stok daging sapi, baik daging sapi segar dan beku kepada mitra untuk memastikan ketersediaan daging sapi terpenuhi.
Ia pun memastikan daging sapi yang didistribusikan sehat dan aman. Mengenai wabah PMK di Jatim, pencegahan dini telah dilakukan melalui sosialisasi upaya pencegahan kepada mitra peternak.
Saat ini Berdikari memiliki stok hewan ternak 1.408 ekor sapi di wilayah Jawa Barat, NTB, dan Sulawesi Selatan serta 1.213 ekor domba di wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
‘’Sejak berita adanya dugaan PMK maka proses pengetatan terhadap biosecurity kandang di tingkatkan, baik untuk petugas perlengkapan dan termasuk pakan ternak," jelasnya.
Harry meminta Kementerian Pertanian dapat segera mendapat hasil strain virus PMK apa yang ada sehingga bisa menentukan vaksin yang tepat buat pencegahan lebih luas lagi.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bergerak cepat dalam menangani kasus PMK pada hewan ternak yang terjadi di Jatim.
Pemprov Jawa Timur telah melakukan pengobatan intensif pada hewan ternak di Kabupaten Gresik, yang menjadi satu diantara empat kabupaten di Jatim yang ditemukan kasus PMK, pada Sabtu (7/5/2022) lalu.