EKBIS.CO, JAKARTA -- Pembiayaan ultra mikro (UMi) dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) menjadi titik terang bagi Leni Marlia (32 tahun) untuk melanjutkan hidup yang lebih baik usai keluar dari jeratan rentenir.
“Sudah bertahun-tahun kalau pinjam uang buat modal usaha tani, saya pinjam ke rentenir, jumlahnya Rp 1 juta jadi Rp 1,3 juta. Ketika lagi sulit bunganya membengkak,” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (9/5/2022).
Namun, secercah harapan datang setelah dia bercerita kepada salah satu sahabatnya dan mendapat saran untuk mengajukan kredit permodalan ke BRI. Adapun akses permodalan didapatkannya berupa kredit UMi dari BRI melalui AgenBRILink Pak Acim dengan proses yang mudah, bunga pinjaman yang jauh lebih murah, dan pelayanan yang selalu ramah.
Kali pertama Leni mengajukan kredit, BRI memberi kucuran dana Rp 3 juta dan selanjutnya yang kedua sebesar Rp 6 juta. “Itu dananya saya pakai modal bertani dan selebihnya jualan,” ucapnya.
Dengan akses permodalan itu pun, sedikit-demi sedikit ekonomi perempuan yang tinggal di Kampung Bayur, Desa Lemahduhur, Kabupaten Karawang, Bekasi tersebut mulai terangkat. Dia berterima kasih kepada BRI dan berharap bank terbesar di Tanah Air ini bisa selalu mempertahankan pelayanan prima bagi semua nasabah dari segala golongan ekonomi, terlebih bagi masyarakat ekonomi bawah yang rentan terhadap jerat rentenir.
BRI berupaya terus memperluas jangkauannya dalam mengucurkan kredit segmen mikro, yang tercermin dari jumlah nasabah pinjaman segmen mikro BRI yang melonjak 13,5 persen dari 11,7 juta pada 2020 menjadi 13,3 juta pada 2021. Adapun strategi BRI dalam menjaring segmen mikro semakin kuat berkat peran perseroan sebagai pemimpin Holding UMi yang menaungi PT Permodalan Nasional Madani (Persero) dan PT Pegadaian (Persero).
Jumlah nasabah kredit mikro BRI Group pada tahun lalu telah menyentuh 31,1 juta, terutama karena tambahan 6,6 juta nasabah dari Pegadaian dan 11,2 juta nasabah dari PNM. Melalui keberadaan Holding UMi, BRI diharapkan dapat melakukan akselerasi dalam mendongkrak kinerja perekonomian rakyat melalui UMKM yang jumlah dan potensinya sangat besar.
Holding UMi diyakini akan mengakselerasi pertumbuhan UMKM serta sangat potensial untuk menciptakan lapangan pekerjaan yang lebih produktif, serta meningkatkan pendapatan masyarakat segmen UMi.
