Selasa 10 May 2022 09:32 WIB

Tiga Faktor Eksternal yang Bisa Buat Perdagangan Saham Rontok Hari Ini

Inflasi AS, pelemahan rupiah dan perang Rusia membuat saham rontok Senin kemarin

Rep: Novita Intan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Karyawan mengamati layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (9/5/2022). Pasca libur Lebaran, perdagangan IHSG di buka melelmah 74 poin atau 1,02 persen ke posisi 7.154,92, sementara pada sore harinya IHSG ditutup di level 6.909,75.Prayogi/Republika
Foto: Prayogi/Republika.
Karyawan mengamati layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (9/5/2022). Pasca libur Lebaran, perdagangan IHSG di buka melelmah 74 poin atau 1,02 persen ke posisi 7.154,92, sementara pada sore harinya IHSG ditutup di level 6.909,75.Prayogi/Republika

EKBIS.CO,  JAKARTA-- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah seharian pada perdagangan Senin (9/5/2022) usai libur Lebaran 2022. Tercatat, IHSG ditutup melemah 319,16 poin atau 4,42 persen ke 6.909,75.

CEO & Founder dari PT Astronacci International Gema Merdeka Goeyardi menilai terdapat beberapa poin dari kondisi makro ekonomi yang terjadi di dunia antara lain, nilai inflasi Amerika Serikat, pelemahan nilai tukar rupiah, perang Rusia Vs Ukraina yang terjadi pada 24 Februari 2022 lalu, harga minyak dunia yang naik, serta kondisi makro ekonomi yang nyaris mirip seperti pada 2013. 

Baca Juga

“Dengan kondisi makro ekonomi yang terjadi di dunia saat ini, tentu saja berdampak pada pergerakan IHSG di Indonesia. Negara kita tidak hidup sendiri. Negara kita bergerak bersama-sama dengan negara lain, dan pastinya akan berdampak ke Indonesia," kata Gema dalam risetnya, Selasa (10/5/2022).

Sebelumnya, Gema memprediksi IHSG crash sejak 2013. Kini kembali IHSG terjun bebas hingga angka terendah 6,911.84 pada pembukaan Senin (9/5/2022) dibandingkan dengan penutupan pada Kamis (28/4/2022) berada level 7,228.91.

"Seperti terlihat pada grafik, IHSG telah memasuki zona resistance dari wave lima, yang diikuti dengan adanya momentum multiple bearish divergence. Idealnya penguatan telah terbatas dan bersiap terjadi pelemahan yang signifikan menuju area support," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement